XWAVE, TAHU TINGKAT RELAKSASI
Dimuat di harian Suara Merdeka, 11 April 2011
Padatnya rutinitas sehari – hari, tak hanya menguras tenaga, namun juga pikiran. Hal itu kemudian membuat stres. Anda pun berusaha menenangkan diri dengan melakukan relaksasi. Selama ini Anda mungkin hanya bisa mengira – ngira, apakah benar – benar telah mencapai tingkat relaksasi yang seharusnya, tanpa bisa melihat langsung grafiknya.
Kini Anda boleh berlega hati, sebab perusahaan PLX Devices di Amerika Serikat, bekerjasama dengan NeuroSky telah mengembangkan XWave, sebuah alat berbahan plastik kualitas tinggi yang dipasang di kepala dan dihubungkan ke ponsel. Alat ini memiliki kemampuan membaca tingkat relaksasi manusia, dan grafiknya akan ditampilkan pada layar ponsel.
XWave
Otak manusia adalah organ yang berkomunikasi melalui listrik dengan miliaran sel otak yang disebut Neuron. Dengan kata lain, Neuron merupakan sinyal listrik yang dapat dideteksi melalui permukaan kulit. XWave bekerja dengan cara mendeteksi ritme otak melalui sensor yang disebut NeuroSky eSense Dry Sensor yang diletakkan di dahi. Sensor akan membaca gelombang otak pengguna, kemudian mengkonversi gelombang tersebut menjadi sinyal digital, lalu menampilkannya pada layar ponsel dalam berbagai warna. Ketika otak sedang fokus ataupun santai, gambar tampilan akan berubah - ubah. Sebagai ground gelombang otak, digunakan klip yang dijepitkan pada telinga. Dan untuk sumber tenaga, XWave hanya membutuhkan satu buah baterei AAA.
Gelombang Otak
Gelombang otak adalah sinyal analog dengan kisaran frekuensi antara 0 – 50 Hz. Kisaran tersebut dibagi menjadi Delta, Theta, Low Alpha, Low Beta, Low Gamma dan Mid Gamma. Gelombang Delta berkisaran frekuensi 0,5 - 2,75 Hz, terjadi pada bayi dan orang dewasa pada saat tidur nyenyak. Gelombang ini mampu memacu pelepasan hormon pertumbuhan dan bermanfaat bagi penyembuhan saat sakit. Inilah alasan mengapa tidur (istirahat) begitu penting selama proses penyembuhan.
Gelombang Theta memiliki kisaran 3,5 - 6,75 Hz, terjadi pada anak - anak saat tahap awal tidur, dan orang dewasa ketika mengalami stres. Low Alpha berfrekuensi antara 7,5 -9,5 Hz dan High Alpha antara 10 - 11,75 Hz, terjadi ketika seseorang rileks tapi waspada. Artinya, dia beristirahat tetapi terjaga. Selama tidur, gelombang Alpha digantikan oleh Beta. Gelombang Low Beta (13 -16,75 Hz) dan High Beta (18 - 29,75 Hz), terjadi ketika orang dewasa dalam kondisi waspada atau sedang melakukan kegiatan. Sementara gelombang Low Gamma (31 - 39,75 Hz) dan Mid Gamma (41 - 49,75 Hz), merupakan gelombang yang berhubungan dengan aktivitas mental yang lebih tinggi, termasuk persepsi dan kesadaran.
Tingkat Relaksasi dan Konsentrasi
Tingkat relaksasi manusia berasal dari gelombang Alpha, dengan frekuensi antara 7 – 12 Hz. XWave akan menghitung dan menginterpretasikan Gelombang Alpha ini, dan menampilkan tingkat relaksasi dengan perubahan warna layar ponsel. Jadi, ketika Anda sedang menenangkan diri saat stres, perubahan tingkat relaksasi dapat diketahui pada layar ponsel.
Selain itu, XWave juga akan membaca tingkat konsentrasi manusia, yang berasal dari gelombang Beta, dengan frekuensi antara 13 – 30 Hz. XWave akan menghitung dan menginterpretasikan gelombang Beta ini, dan menampilkan tingkat konsentrasi dengan gambar bola. Sebagai contoh, jika pikiran sedang mengambang, maka tampilan layar ponsel akan menunjukkan bola yang mengambang.
Operasi Ponsel
Anda mungkin pernah berangan – angan bisa mengendalikan ponsel tanpa menggunakan jemari, tapi menggunakan pikiran. Berbahagialah, sebab jalan menuju keinginan itu semakin terbuka lebar. PLX Devices pun sedang mengembangkan teknologi ini, sehingga nantinya XWave dapat membaca pikiran pengguna, lalu menerjemahkan pikiran menjadi perintah operasi ponsel. Anda pun boleh mengucapkan selamat tinggal pada ponsel papan kunci dan layar sentuh. Sebab bermain games, mengirim SMS / MMS, chatting, meng-update status di situs jejaring sosial, serta operasi ponsel lainnya, bisa dilakukan hanya dengan kekuatan pikiran.
Di masa depan XWave bahkan juga akan bermanfaat bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik (cacat). Mereka bisa menggunakan gelombang otak sendiri untuk mengendalikan sebuah piranti. PLX Devices mengatakan, nantinya aplikasi XWave juga akan dikembangkan untuk berbagai piranti lain.
XWave pertama kali diluncurkan pada November 2010, namun masih terbatas untuk jenis iPhone. XWave juga kompatibel untuk iPod Touch dan iPad. Versi nirkabel pun tersedia untuk piranti WiFi dan Bluetooth. Fitur XWave tanpa bayar tersedia dengan cara mengunduh melalui iTunes.
Aman
Pendiri dan CEO PLX Devices, Paul Lowchareonkul menjelaskan, XWave sangat aman untuk semua usia. Sebab alat ini hanya membaca gelombang otak manusia, dan tidak mengirim sinyal ke otak. XWave mengadopsi teknologi yang telah digunakan di dunia kedokteran selama bertahun – tahun untuk merawat penderita epilepsi. Paul menambahkan, “Otak manusia adalah hal paling kuat dan kompleks di alam semesta, dan untuk pertama kalinya kami mampu memanfaatkan kekuatan luar biasa ini dengan teknologi sehari - hari".
Para ahli menyebutkan, pengembangan teknologi seperti ini sangat dimungkinkan di berbagai bidang, bukan sesuatu yang mustahil dan sifatnya tak terbatas. Teknologi berbasis kekuatan otak manusia bisa diaplikasikan untuk berbagai hal, seperti relaksasi dan pelatihan otak, hiburan, permainan, jejaring sosial, olahraga bahkan untuk kebutuhan tidur.
Langganan:
Postingan (Atom)