(Sriboga) BERAWAL COBA – COBA, HASILNYA LUAR BIASA


www.sriboga-flourmill.com

Kesabaran adalah salah satu syarat yang harus dipatuhi oleh pengusaha yang baru saja mengawali bisnis. Apalagi jika yang digeluti adalah makanan. Sebab usaha di bidang ini, yang dijual utamanya adalah rasa. Dan untuk mendapatkan rasa yang istimewa, dibutuhkan waktu yang tak sebentar mengulik – ulik bahan dan resep.

Dari Nol
Itulah yang dilakukan Vivi ketika pertama kali memulai usaha bakpianya di tahun 1989. Sebelum berani menjual ke pasaran, dia harus memastikan bahwa rasa bakpia yang dia buat benar – benar meyakinkan. Untuk itu, dirinya dengan telaten mengolah bahan – bahan, hingga diperoleh komposisi yang pas. Kala itu, tepung terigu yang digunakan pun tak lebih dari 5 kilogram.

Ketika pertama kali berjualan, dirinya merangkak dari nol, dengan modal yang minim dan peralatan seadanya. Walaupun begitu, Vivi tak berkecil hati. Dirinya tetap semangat, apalagi saat itu belum banyak orang yang berjualan bakpia. Perempuan bernama lengkap Vivi Setyowati ini, kala itu juga tak memiliki karyawan, sebab belum tersedia anggaran untuk itu. Namun Vivi beruntung karena sang suami tercinta selalu setia menemani dan membantunya.

Untuk urusan pemasaran, dirinya pun melakukannya sendirian. Dengan bersepeda, Vivi menawarkan bakpia buatannya ke beberapa pasar, warung serta toko di dekat rumahnya. Setelah lima tahun berjalan, usahanya mulai memberikan keuntungan, sehingga dirinya memiliki tambahan modal untuk mengembangkan bisnis menjadi lebih besar.

Yang dilakukan Vivi kemudian adalah mengganti kendaraan operasional, dari sepeda menjadi sepeda motor. Vivi beralasan, selain lebih praktis, dengan sepeda motor, bakpia yang dia produksi akan lebih cepat sampai ke tujuan. Sehingga konsumen tak perlu lama - lama menunggu, untuk menikmati bakpia pesanan mereka. Selain motor, dirinya juga menambah beberapa peralatan produksi.

Konsumen Terjaring
Pada akhirnya Vivi memutuskan mengangkat karyawan ketika resep coba – coba yang dia miliki, telah membuat geger jagad Yogyakarta. Orang – orang mulai gelisah, ingin tahu di mana tempat usaha Vivi. Mereka tak mau ketinggalan ingin mencicipi kelezatan bakpia buatannya.

Menyadari perkembangan bisnisnya yang menggembirakan, Vivi pun tak ingin mengecewakan konsumennya. Maka, dari keuntungan yang telah diraih, dirinya mulai menambah beberapa karyawan, untuk membantunya memenuhi pesanan yang mulai membanjir. Selain itu, supaya pelanggan baru juga bisa terjaring dan ikut merasakan bakpia yang dia buat.

Empuk dan Gurih
Kesuksesan usaha yang telah dijalani Vivi dan suami selama 22 tahun, tentunya sangat dipengaruhi oleh satu hal vital, yaitu bahan baku tepung terigu. Jika bahan baku tak berkualitas, mustahil rasanya sebuah bisnis makanan yang berbasis terigu, bisa bertahan hingga puluhan tahun.

Itu sebabnya Vivi kesengsem pada tepung terigu produksi Sriboga Raturaya. Menurutnya, bakpia yang dibuat menggunakan terigu Sriboga hasilnya lebih enak, empuk dan gurih. Imbasnya, orang – orang semakin banyak yang tertarik, sehingga bisnisnya semakin berkembang. Pemasaran pun melebar hingga ke luar kota Jogja.

Dengan konsumsi terigu sekitar dua sak per hari, Vivi mendapatkan omzet yang besar. Sehingga kini dirinya mampu menambah karyawan menjadi sebelas orang. Vivi pun bisa menambah kendaraan operasional menjadi tiga sepeda motor dan satu mobil. Dirinya berharap, pesona Sriboga akan terus menemani bisnis bakpianya, sehingga semakin maju dan berkembang.