O-WATER, REAKTOR PENGHASIL AIR BEROZON


Dimuat di harian Suara Merdeka, 26 Desember 2011

Semakin hari perkembangan teknologi pengolahan ozon semakin canggih. Salah satunya, zat ini dimanfaatkan pada reaktor penghasil air berozon. Keberadaan jenis air ini semakin dibutuhkan pada sejumlah bidang seperti medis, industri dan pertanian, sebab memberikan banyak keuntungan.

O-Water
Salah satu contoh reaktor penghasil air berozon adalah O-Water. Reaktor ini diciptakan oleh tim dari Pusat Penelitian Kalibrasi, Instrumentasi, dan Metrologi (P2KIM), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Dr. Anto Tri Sugiarto, M.Eng yang mewakili rekan - rekannya menjelaskan, O-Water bekerja menggunakan teknologi plasma dan metode pelarutan langsung. Prinsip utamanya adalah menciptakan senyawa plasma yang bisa mengubah oksigen menjadi ozon. Sebagai hasilnya, O-Water mampu menambah kadar oksigen dalam air, sehingga lebih bersih.

Anto menambahkan, ozon adalah gas yang tak berbau dan tak berwarna, yang terbentuk dari uraian sinar matahari. Ozon merupakan radikal bebas penangkap polutan, yang bisa digunakan untuk melancarkan aliran darah dalam tubuh, sebab zat ini lebih cepat masuk ke dalam darah.

Namun di sisi lain, ozon merupakan gas beracun yang berbahaya, sebab mudah bereaksi dengan molekul lain di sekitarnya. Pada konsentrasi 1 ppm (part per million), ozon di udara bebas dapat mengakibatkan seseorang sulit bernafas, dan pada kandungan di atas 50 ppm, bisa menyebabkan kematian.

Bahan Baku Air
Lebih lanjut Anto menguraikan, bahan baku O-Water adalah air. Komponen utama reaktor ini merupakan sistem terpadu tanpa pipa penghubung, melainkan menggunakan pipa gas dan pipa air yang dipasang pada satu poros.

O-Water berbentuk kotak berdimensi 40 x 30 x 10 centimeter. Di dalamnya terdapat silinder yang berisi tabung kaca (pyrex) berdiameter 3 centimeter. Tabung ini digunakan untuk menciptakan proses plasma dalam air. Pada tabung kaca dipasangi dua kutub elektroda. Satu kutub diletakkan di dalam, kutub lainnya dililitkan ke sepanjang tabung.

Pada silinder, terdapat tiga lubang yang berfungsi memasukkan oksigen dan air, serta saluran untuk keluarnya air berozon. Setelah air dan oksigen dimasukkan, kemudian listrik bertegangan ribuan volt dinyalakan, sehingga kedua elektroda bereaksi dan menimbulkan lompatan muatan elektron di sepanjang tabung.

Loncatan elektron itu bentuknya menyerupai petir yang bercabang – cabang. Selanjutnya oksigen dialirkan ke reaktor sehingga terjadi proses ionisasi. Proses ini kemudian menghasilkan air berozon dengan konsentrasi tinggi, sekitar 10 ppm.

Membersihkan dan Mengawetkan
Ozon merupakan spesies aktif dari oksigen yang memiliki oksidasi potensial 2,07 V. Ini artinya, air berozon mampu membunuh virus, bakteri, dan jamur, melalui proses sterilisasi, dekolorisasi, deodorisasi dan dekomposisi. Air ini dapat menghilangkan pestisida, logam berat, dan kaporit pada sayuran, buah dan daging.

Bahan makanan yang dibersihkan menggunakan O-Water akan lebih segar dan tahan lama, namun tak merusak kadar gizinya. Reaktor ini juga tak membuat buah atau sayur menjadi busuk. Dengan kata lain, air yang dihasilkan O-Water juga bisa dimanfaatkan sebagai pengawet yang aman, namun tak bisa digunakan untuk mengawetkan makanan olahan.

Untuk membunuh bakteri, ozon yang diperlukan hanya 0,1 gram. Buah atau sayuran disemprot menggunakan O-Water selama 15 menit. Selanjutnya ozon akan bereaksi mengawetkan, sehingga sayuran bisa segar lebih lama.

Menurut Anto, efek air berozon tidaklah membahayakan. Ozon merupakan zat yang sangat aktif dan cepat terurai kembali menjadi oksigen dalam waktu satu jam. Artinya, gas ini tak meninggalkan sisa pada makanan. Sehingga, buah atau daging yang dibersihkan dengan air berozon, aman dikonsumsi.

Ini telah dibuktikan pada uji coba pengawetan tomat hasil panen di Balai Penelitian Sayuran Bandung, pada tahun 2006 lalu. Hasilnya, tomat tetap segar sampai 27 hari. Namun Anto menekankan, air berozon yang dihasilkan O-Water tidak untuk diminum.

Lebih luas lagi, teknologi plasma yang dimiliki O-Water juga bisa dimanfaatkan untuk mencuci peralatan medis, peralatan industri pangan, cuci darah, sebagai pemutih kertas dan penghasil air bersih dari limbah industri dan sungai yang tercemar.

Aplikasi Massal
Diakui Anto, desain O-Water memang masih sederhana. Ke depannya, Anto berharap bisa memperbaiki teknologinya dan diproduksi massal, sehingga bisa dimanfaatkan dari level rumah tangga hingga industri. Nantinya bisa dikembangkan pula reaktor ozon gas untuk mencuci makanan yang tak bisa menggunakan air.

Lalu ada juga reaktor ozon es. Di Jepang, reaktor jenis ini sudah digunakan nelayan setempat untuk membersihkan ikan hasil tangkapan. Balok es yang mengandung ozon diletakkan pada tumpukan ikan. Es yang mencair akan mencuci ikan tersebut, mengawetkannya lebih lama, sehingga tetap segar ketika dikonsumsi masyarakat.

AWIN KURANGI RISIKO KECELAKAAN UDARA


Dimuat di harian Suara Merdeka, 12 Desember 2011

BEBERAPA bulan terakhir, dunia penerbangan nasional kembali dilanda petaka. Sejumlah pesawat dilaporkan mengalami musibah. Di antaranya September lalu, pesawat Cassa 212 - 200 milik PT Nusantara Buana Air, jatuh di kawasan hutan Bahorok, Sumatera Utara.

Pada bulan yang sama, pesawat jenis PK - UCE, milik Yayasan Jasa Aviasi, juga dikabarkan jatuh di Kabupaten Pemekaran Yalimo, Papua. Diduga, keduanya mengalami kecelakaan akibat cuaca buruk.

Buruknya cuaca memang menjadi penyebab utama kecelakaan udara. Gangguan seperti badai, hujan es, turbulensi, kilat serta perubahan kecepatan dan arah angin, sangat memengaruhi keselamatan penerbangan. Ditambah lagi, pengetahuan pilot dan kru di darat mengenai kondisi cuaca, juga masih kurang. Akibatnya, pilot kerap mengambil keputusan yang tak tepat.

Informasi Terkini

Barangkali Indonesia bisa mengadopsi teknologi yang dikembangkan National Aeronautics and Space Administration (NASA). Lembaga penerbangan milik pemerintah Amerika Serikat ini telah mengaplikasikan sistem informasi cuaca yang akurat untuk kepentingan transportasi udara. Sistem ini bernama Aviation Weather Information (Awin).

Program yang proposalnya disetujui pada Februari 1997 ini, digagas guna mengurangi kecelakaan udara akibat cuaca buruk, yang angkanya telah mencapai level memprihatinkan. Proyek bersama antara pemerintah, kalangan industri dan akademisi ini, bertujuan menciptakan sistem keamanan transportasi udara yang mampu melakukan penginderaan dan peramalan cuaca.

Sistem tersebut menyajikan informasi cuaca terkini secara real time, yang dapat diakses oleh pilot selama di udara. Sebelum adanya Awin, data cuaca diberikan kepada pilot sebelum penerbangan dilakukan. Data tersebut masih mentah dan tidak real time. Selanjutnya, selama di udara pilot tak memiliki data terkini mengenai kondisi cuaca di depan. Ini tentunya berbahaya. Awin dirancang agar pilot mendapatkan informasi yang seharusnya mereka miliki di dalam kokpit.

Mengirim Data

Selain sebagai pihak yang menerima informasi, oleh sistem Awin, pesawat terbang juga dimungkinkan menjadi sumber informasi kondisi cuaca. Sebab, sistem sensor yang terpasang di pesawat, mampu mendistribusikan data cuaca ke beberapa pesawat lain dan menara pengawas di darat.

Data tersebut diterima dan dikirim dengan bantuan satelit dan stasiun penerima di darat. Proses penerimaan dan pengiriman data, dilakukan menggunakan broadcast data link dan sistem komunikasi dua arah. Data yang disajikan tak berkisar beberapa mil saja, namun mencakup seluruh negeri. Dengan demikian, pilot bisa lebih mudah memonitor kondisi cuaca selama penerbangan.

Selain itu, ketika Awin mengirimkan tanda peringatan gangguan cuaca kepada pilot, di saat bersamaan sistem ini juga akan mengarahkan dan memandu pilot menempuh rute alternatif yang lebih cepat dan aman. Panduan ini sangat membantu, sebab selama ini pilot seringkali mengambil kepustusan tak efisien, yaitu menempuh jalur yang lebih jauh, guna menghindari potensi bahaya.

Mengurangi Risiko

Awin merupakan satu dari beberapa program keselamatan transportasi udara yang dimiliki NASA. Sebelumnya, NASA bekerja sama dengan sektor industri telah mengembangkan Cockpit Weather Information (Cwin) . Proyek ini mengolah dan menyajikan informasi cuaca yang diperoleh dari berbagai sumber.

Serangkaian simulasi dan uji coba Cwin telah dilakukan pada penerbangan sesungguhnya. Hasil yang diperoleh adalah meningkatnya kesadaran dan pengetahuan pilot akan kondisi cuaca saat berada di udara. Selain itu, dengan adanya Cwin penerbangan dirasakan lebih efisien dan aman.

NASA kemudian memperluas kerja sama dengan menggandeng Federal Aviation Administration (FAA). Mereka ingin meningkatkan teknologi Cwin dengan merancang infrastruktur jaringan data yang bisa dipasang pada pesawat terbang dan pusat data di darat. Kerja sama itu diwujudkan dalam program Awin.

Dengan kata lain, proyek yang dirancang pada masa pemerintahan presiden Bill Clinton ini merupakan penyempurnaan dari Cwin. Dengan teknologi yang telah diperbaharui, NASA mengklaim Awin mampu mengurangi risiko kecelakaan udara sebesar 50 persen.

Awin tak menutup kemungkinan diterapkan di Indonesia. Teknologi ini dapat dimanfaatkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), perusahaan maskapai penerbangan, Kementerian Perhubungan, serta pihakñpihak lain yang berkaitan. Diharapkan mereka bisa saling berbagi informasi cuaca, sehingga dihasilkan keputusan kolaboratif yang tepat, demi keamanan transportasi udara. Sudah saatnya negeri ini memberikan perhatian lebih pada tingginya angka kecelakaan udara akibat cuaca buruk.

(Sriboga) MEWASPADAI MIE BASAH BERFORMALIN


www.sriboga-flourmill.com

Masyarakat Indonesia dewasa ini banyak mengkonsumsi mie sebagai pangan alternatif, sebagai diversifikasi (penganeka ragaman) pangan. Selain harganya terjangkau, cara penyajian dan keberadaannya pun mudah didapat dan variatif. Karenanya, tak heran bila mie cepat populer dan dapat diterima seluruh lapisan masyarakat. Namun masyarakat perlu mewaspadai mie berformalin yang kembali marak beredar. Untuk itu akan lebih baik bila kita mengetahui ciri-ciri mie berformalin ini, sehingga terhindar dari bahaya mengkonsumsi mie beracun tersebut.

Apa itu Formalin?
Secara ilmiah, formalin (H2CO) adalah senyawa kimia berbentuk cair, gas atau padat yang sangat beracun, aromanya menyengat dan mudah terbakar. Dalam bentuk cair, formalin merupakan larutan tak berwarna yang biasa dijual dengan kadar 37 %. Di alam, formalin dihasilkan dari pembakaran bahan yang mengandung karbon. Senyawa kimia ini juga terkandung dalam asap kendaraan, asap tembakau dan kebakaran hutan.

Secara awam, masyarakat mengenal formalin sebagai campuran pada industri yang menggunakan bahan kimia, seperti kosmetik, medis, pertanian dan tekstil. Ternyata, oleh pengusaha tidak jujur, zat kimia ini juga digunakan dalam industri pangan secara ilegal, sebagai bahan pengawet, salah satunya untuk mengawetkan mie basah.

Bahan kimia ini selalu dipilih karena keuntungan yang diraup dari menjual mie berformalin dirasakan lebih besar. Bagaimana tidak, untuk mendapatkan pengawet ini sangatlah mudah, sebab tersedia di toko bahan kimia. Ditambah pula, harga formalin jauh lebih murah dibanding zat pengawet yang direkomendasikan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), seperti kalium nitrat, asam propionat dan natrium benzoate. Maka tak heran, kebanyakan pengguna formalin adalah industri kecil.

Para pengusaha tak bertanggung jawab itu, menambahkan formalin ke dalam air yang hendak digunakan untuk merebus mie. Untuk skala industri, banyaknya formalin yang dibutuhkan tergantung besarnya produksi. Semakin besar produksi, semakin banyak pula formalin yang dicampurkan.

Dampak Bagi Kesehatan
Sebagian masyarakat agaknya tidak tahu atau mengabaikan adanya mie berformalin, sebab efeknya tak langsung dirasakan. Dibutuhkan waktu yang lama bagi racun formalin terakumulasi dalam tubuh, hingga menimbulkan dampak membahayakan.

Akibat fatal jika tubuh manusia terus – menerus mengkonsumsi mie basah berformalin adalah, mutasi genetik, kerusakan hati, prostat, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem syaraf pusat serta gagal ginjal. Bahkan, karena sifatnya yang karsinogenik, formalin juga dapat menyebabkan kanker yang berujung kematian.

Tak cukup sampai di situ. Formalin juga memiliki sifat menyerang protein yang ada dalam tubuh manusia. Jika terpapar langsung pada zat ini, dampaknya baru akan terasa bertahun – tahun kemudian, misalnya keracunan kronis dan iritasi pada lambung yang menyebabkan muntah darah, kencing darah, atau diare yang bercampur darah. Jika tak segera diberikan perawatan, iritasi ini bisa mengakibatkan kematian.

Sebenarnya pemerintah telah memberikan peringatan dan tindakan tegas lewat beberapa undang - undang, seperti UU No. 7 / 1996 tentang Pangan, UU No. 8 / 1999 tentang Perlindungan Konsumen, serta UU No. 23 / 1992 tentang Kesehatan. Intinya, ketiga peraturan hukum tersebut melarang pemakaian formalin pada makanan.

Sanksinya pun jelas, pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda sebanyak – banyaknya dua miliar rupiah. Kendati demikian, masih banyak pengusaha kotor yang tak jera, dan tetap mencampurkan formalin ke dalam makanan.

Menjual mie basah berformalin memang mendatangkan keuntungan besar, namun itu tak bertahan lama. Sebab, cepat atau lambat, perbuatan ilegal itu akan menjadi senjata makan tuan. Maka, lebih baik menggunakan pengawet yang dianjurkan BPOM. Kendati harganya lebih mahal, namun lebih aman bagi kelangsungan bisnis jangka panjang.

Mengenali Ciri – Ciri Mie Basah Berformalin
Supaya keluarga kita aman dari mengkonsumsi mie beracun tersebut, ada baiknya kita mengenai ciri-ciri mie berformalin. Seperti diketahui, mie segar yang tak mengandung formalin, hanya bisa bertahan satu hari. Namun jika dibubuhi zat beracun ini, mie tak akan rusak sampai berhari – hari, walaupun dibiarkan pada suhu kamar (25 derajat Celsius). Pada suhu lemari es (10 derajat Celsius), mie akan bertahan lebih dari 15 hari.

Untuk mendeteksinya, bisa dilihat dari tampilan fisiknya. Mie yang dicampuri zat pengawet ini, terlihat lebih mengkilap seperti berminyak. Teksturnya lebih kental dan tidak lengket, dibanding mie tanpa formalin. Aromanya pun agak menyengat layaknya bahan kimia. Bagi masyarakat yang belum tahu, seperti itulah bau formalin.

Akhir kata, tidak semua pengusaha mie basah berlaku curang. Masih banyak pengusaha dan penjual mie yang menjalankan bisnisnya dengan jujur. Cukup dengan mengenali ciri-ciri mie berformalin dan berhati-hati kita masih bisa mengkonsumsi mie seperti biasa.

MEMBELAH LANGIT DENGAN JET PACK


Dimuat di harian Suara Merdeka, 17 Oktober 2011

Pada masa Perang Dunia II, Jerman melakukan eksperimen dengan membuat alat yang bisa membuat tentaranya terbang secara individual, melintasi perairan dan mendekati wilayah musuh tanpa rintangan. Alat itu diberi nama Himmelsturmer, berupa mesin jet ukuran kecil yang diletakkan di punggung dan dilengkapi kontrol pengendali arah. Pada perkembangannya, alat sejenis itu lalu dikenal dengan sebutan jet pack.

The Jetman
Sejak itu, eksperimen serupa banyak dilakukan negara – negara lain, baik secara institusional, maupun individual. Seperti yang dilakukan Yves Rossy, veteran pilot pesawat tempur Swiss, dan kapten maskapai Swiss International Airlines. Dirinya merancang jet pack seperti Himmelsturmer, namun ditambahi sayap, sehingga bentuknya mirip pesawat tempur.

Jet pack ini dilengkapi empat mesin Jet-Cat P200 berbahan bakar kerosene. Untuk melindungi tubuhnya dari api dan hawa panas mesin jet, Rossy mengenakan pakaian yang biasa digunakan pembalap mobil profesional atau petugas pemadam kebakaran. Dan untuk perlindungan ekstra, dirinya menambah dengan pelindung panas berbahan fiber karbon.

Dalam penerbangan yang dilakukan, pria 51 tahun ini tak bisa langsung terbang dari darat. Rossy harus menaiki pesawat terbang atau helikopter terlebih dahulu, hingga mencapai ketinggian yang diinginkan. Dari pesawat tersebut dirinya melompat ke luar, menghidupkan mesin jet, lalu terbang. Untuk mendarat, Rossy menggunakan parasut yang merupakan bagian dari jet pack.

Sedangkan untuk menyalakan mesin jet, laki – laki yang telah merancang jet pack ini selama 15 tahun, menggunakan sistem starter elektronik. Sistem ini membuat empat mesin jet bekerja secara simultan. Rossy menjelaskan, ketika terbang dirinya harus mengatur pergerakan kepala, lengan dan kakinya, agar posisi tetap stabil dan tak terjadi gerakan yang tak terkontrol. Layaknya pesawat tempur, Rossy juga mampu bermanuver menggunakan tubuhnya, dibantu alat pengendali di tangannya.

Pria yang menyebut dirinya The Jetman ini mengklaim, dia adalah yang pertama kali mampu menjaga kestabilan ketika terbang horizontal. Ini berkat sayap berbahan karbon yang bisa dilipat. Sayap ini juga bisa dilepas ketika dirinya sedang di udara. Dan sayap tersebut tak akan hancur ketika menyentuh tanah, sebab telah dilengkapi parasut.

Rossy sukses melakukan penerbangan pertama kali dengan jet pack yang dia buat, pada 24 Juni 2004 di Jenewa, Swiss. Hingga kini, laki – laki yang juga dijuluki Rocketman ini telah melakukan puluhan penerbangan. Yang terbaru, pada 7 Mei 2011 lalu, dirinya terbang di atas Grand Canyon selama delapan menit, dengan kecepatan mencapai 305 kilometer per jam. Ini adalah penerbangannya yang pertama di wilayah Amerika Serikat.

Gryphon
Pada September 2007 lalu, tim ilmuwan dari ESG Elektroniksystem und Logistik Jerman, melakukan uji coba jet pack individual yang serupa dengan milik Yves Rossy. Jet pack ini diberi nama Gryphon. Bisa dikatakan, Gryphon merupakan eksperimen lanjutan dari Himmelsturmer, sebab aplikasinya lebih dikhususkan untuk kepentingan militer.

Berbeda dari rancangan Rossy, Gryphon dilengkapi tabung oksigen, serta helm dengan teknologi heads up display yang umum dikenakan pilot pesawat tempur. Jet pack ini juga memiliki ruang penyimpanan dengan kapasitas sebesar 22 kilogram. Tim ilmuwan ESG menuturkan, nantinya Gryphon akan ditambah pula dengan sistem kendali arah berbasis komputer, sehingga tak lagi manual seperti sekarang.

Gryphon mampu melesat dengan kecepatan mencapai 217 kilometer per jam. Perbedaan lain dengan jet pack buatan Rossy, berkat sistem parasut yang telah diperbaharui, pilot yang mengenakan Gryphon bisa berada di udara selama yang dibutuhkan, sebab tak ada batasan waktu untuk segera mendarat.

Lebih lanjut tim ilmuwan ESG menerangkan, pada sebuah operasi militer, Gryphon bisa digunakan oleh Unit Pasukan Khusus untuk terjun dari tempat yang tinggi, lalu terbang menuju target yang jaraknya puluhan kilometer. Sehingga, helikopter atau pesawat pengangkut tak perlu berada di zona berbahaya untuk menerjunkan pasukan.

Tenaga Besar
Namun, seperti halnya jet pack ciptaan Yves Rossy, Gryphon juga tak bisa terbang langsung dari darat. Tom Benson dari NASA memaparkan, agar pesawat terangkat ke udara, dibutuhkan tenaga yang sangat besar. Itu sebabnya, di lintasan terlebih dahulu pesawat harus meluncur dengan kecepatan tinggi sebelum terbang. Kecepatan itu menyebabkan terjadinya ’dorongan aerodinamik’, sehingga pesawat bisa terangkat.

Maka, supaya jet pack bisa terbang dari darat, sang pilot harus berlari dengan kecepatan sangat tinggi, agar diperoleh kondisi dorongan aerodinamik. Atau, bisa juga menggunakan mesin jet dengan tenaga yang luar biasa besarnya, sehingga mampu mengangkat jet pack ke udara.

SRIBOGA CUSTOMER CENTER, UPAYA LEBIH DEKAT DENGAN KONSUMEN


www.sriboga-flourmill.com

Semakin terbukti, di usianya yang masih 13 tahun, Sriboga Raturaya semakin tajam menancapkan kukunya di kancah industri terigu nasional. Menjadi yang terdepan dalam inovasi produk terigu, tak membuat Sriboga berpuas diri. Sebab, untuk menghadapi persaingan bisnis, tak cukup hanya mengandalkan produk berkualitas. Kesetiaan konsumen juga perlu dipelihara, lewat hubungan baik yang selalu terjaga.

Sriboga Customer Center
Sriboga sadar betul makna konsumen, karena mereka merupakan bagian penting dari keluarga besar perusahaan ini. Tanpa konsumen, Sriboga tak mungkin tumbuh menjadi besar dan bergengsi. Tanpa konsumen, terigu produksi Sriboga tak mungkin dicintai masyarakat luas, seperti yang sekarang terjadi. Maka, sudah wajib hukumnya bagi Sriboga menjaga hubungan baik dengan para konsumennya.

Demi kepentingan itu, Sriboga merasa perlu menyediakan wadah bagi para konsumen untuk mendapatkan segala informasi dan jawaban yang dibutuhkan, berkenaan dengan produk dan program kemitraan Sriboga. Maka dibentuklah Sriboga Customer Center (SCC), sebagai sarana komunikasi dan informasi antara Sriboga dengan semua konsumen

SCC diharapkan bisa menjadi tempat yang ramai disambangi para konsumen yang ingin bertanya, berkeluh kesah, atau mengadukan ketidakpuasan kepada Sriboga. Sebab, SCC dibentuk memang untuk melayani kebutuhan konsumen. Dari komunikasi yang terjalin baik, tentunya akan semakin menumbuhkan kedekatan di antara kedua pihak. Hal tersebut disampaikan Bapak Didi Nugrahadi sebagai Direktur Penjualan dan Pemasaran PT. Sriboga Raturaya, saat acara peresmian kantor SCC Semarang.

SCC Semarang
Pada 24 September 2011 kemarin, Sriboga menggelar acara peresmian SCC Semarang. Kantor yang terletak di jalan Gajah Mada No. 19 ini merupakan lokasi ke tiga. Sebelumnya, SCC telah dibuka di Yogyakarta dan Surabaya.

Peresmian SCC Semarang dihadiri para pelaku Usaha Kreatif Mandiri (UKM) Mitra Sriboga, distributor dan konsumen premium seperti Pizza Hut dan Nissin. Ketika ditanya, apa kesan dan pesan mereka dengan dibukanya kantor ini, umumnya mereka menghimbau agar Sriboga bisa lebih dekat dengan konsumen, sehingga semakin dicintai.

Mereka juga berharap bisa mendapatkan keterangan, mengenai apa saja manfaat SCC bagi konsumen, khususnya bagi UKM yang jauh dari Semarang dan belum tersentuh media informasi modern. Pada kesempatan yang sama, perwakilan UKM juga menghaturkan rasa terima kasih yang mendalam, sebab selama ini merasa dihargai oleh Sriboga, lewat pelayanan yang ramah dan bimbingan yang bersifat kekeluargaan.

Sementara itu, Bapak Alwin Arifin selaku Direktur Utama PT. Sriboga Raturaya menuturkan, dengan kehadiran SCC Semarang ini, hendaknya permasalahan yang berhubungan dengan ketidakpuasan bisa diselesaikan lebih cepat. Sehingga jumlah konsumen yang mengajukan keluhan bisa lebih ditekan. Beliau juga memberikan instruksi, Departemen Penjualan dan Pemasaran sebagai pengelola SCC, harus mampu menerobos pasar baru yang belum pernah dijamah pesaing.

Baking Clinic
Masih di acara yang sama, para undangan yang hadir berkesempatan meninjau ruangan dan fasilitas yang dimiliki kantor SCC Semarang. Diawali pengguntingan pita oleh Ibu Cut Sjahrain Arifin. Ketika memasuki kantor ini, terlihat ruang tunggu yang sejuk dan bersih. Para Mitra Sriboga yang nantinya mengunjungi kantor ini, pasti akan merasa nyaman.

Di lantai dua, terdapat beberapa ruangan, salah satunya adalah ruang pelatihan memasak (baking clinic). Di ruangan ini, para undangan berkenan menyaksikan kegiatan pelatihan yang tengah diikuti beberapa UKM Mitra Sriboga. Ibu Aswita Hasril, yang menjabat Direktur Sumber Daya Manusia dan Budaya Perusahaan PT. Sriboga Raturaya, didaulat membuka secara simbolis kegiatan baking clinic pertama yang diadakan di kantor ini. Dalam pelatihan itu, Bapak Alwin tampak antusias memperhatikan demonstrasi yang ditampilkan para peserta.

Dari ruang baking clinic, para undangan kemudian diajak melihat ruangan manajemen di lantai tiga, yang menjadi akhir tinjauan singkat ini. Dengan dikenalkannya fasilitas SCC kepada para undangan, diharapkan para Mitra Sriboga merasa ikut memiliki kantor ini. Sehingga tak perlu ragu jika sewaktu – waktu ingin berkunjung dan menyampaikan sesuatu, atau membutuhkan solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi, sekiranya Sriboga bisa membantu. Dengan demikian, tujuan utama dibentuknya Sriboga Customer Center, bisa benar – benar terwujud.

SELUBUNG AJAIB, TANK TEMPUR PUN TAK TERLIHAT


Dimuat di Harian Suara Merdeka, 3 Oktober 2011

BAGI sebagian orang, menjadi tak terlihat adalah sebuah fantasi. Sebab, apa pun yang diinginkan bisa dilakukan. Bagi negara - negara yang sedang berkonflik, kendaraan tempur yang tak terlihat bisa sangat efektif memporakñporandakan pertahanan lawan.

Di masa lalu, hal seperti ini hanyalah bualan tak berarti. Namun tak berapa lama lagi, teknologi yang membuat benda ñ benda menjadi tak terlihat, akan segera terwujud.
Secara umum, teknologi seperti itu diberi nama invisibility cloak, atau selubung yang menyebabkan benda menjadi tak terlihat. Teknologi ini bekerja menggunakan prinsip optik, yaitu membelokkan / memutar cahaya mengelilingi objek, sehingga mata manusia tertipu, tak bisa melihat apa pun kecuali lingkungan di sekitar objek itu berada. Sebagai contoh, jika sebuah gelas di atas meja ditutupi invisibility cloak, maka kita hanya bisa melihat meja kosong, dan tak bisa melihat gelas yang sebenarnya.

Selubung yang dimaksud, merupakan sebuah materi buatan bernama ’’metamaterial’’, yang merupakan inti dari teknologi ini. Metamaterial memiliki indeks refraksi negatif, sehingga memicu terjadinya birefringence atau refraksi ganda. Pada panjang gelombang cahaya tertentu, birefringence membuat objek seolah tertutup selubung, sehingga menjadi tak terlihat.
Hukum dasar fisika mengatakan, sebuah benda akan terlihat jika cahaya yang mengenainya dipantulkan ke mata. Namun dalam invisibility cloak, cahaya yang jatuh pada objek akan dibelokkan oleh metamaterial, sehingga objek menjadi tak terlihat.

Ketika gelombang cahaya bergerak dari indeks medium rendah ke indeks yang lebih tinggi, gelombang tersebut berbelok menuju garis perpendikular ke permukaan. Namun pada metamaterial, cahaya yang memasuki material berindeks negatif, gelombangnya berbelok ke arah berlawanan, seolah dipantulkan di luar garis perpendikular.

e-Camouflage
Contoh aplikasi invisibility cloak adalah yang dikembangkan Departemen Pertahanan Inggris. Teknologi itu bernama e-Camouflage. Dalam uji coba yang dilakukan beberapa tahun lalu, kamera dan proyektor yang digunakan mampu membuat sebuah tank tempur menjadi tak terlihat.

Kamera dipasang pada tank dan berfungsi mengambil gambar lingkungan di sekitarnya. Lalu, gambar dikirim secara real time kepada proyektor, yang kemudian diproyeksikan pada tank yang sudah ditutupi invisibility cloak , sehingga pengamat hanya melihat gambar lingkungan di sekitar tank, tanpa bisa melihat wujud tank yang sesungguhnya.
Masih dengan konsep kamera dan proyektor, ilmuwan dari Tokyo University bernama Profesor Susumu Tachi, juga pernah melakukan uji coba invisibility cloak.
Dengan kamera yang diletakkan di belakang seorang model, jubah yang dikenakannya tampak tembus pandang, sehingga orang bisa melihat apa pun yang ada di belakang tubuh model.

Menanggapi kedua uji coba tersebut, Sir John Pendry dari Imperial College London, menyayangkan teknologi invisibility cloak yang ada saat ini. Sebab masih tergantung pada kehadiran kamera dan proyektor. Namun dirinya optimistis, di masa yang akan datang, fungsi kamera dan proyektor tak lagi diperlukan.

Selubung Karpet

Penelitian invisibility cloak yang lebih terkini adalah yang dilakukan Profesor Jingjing Zhang bersama timnya dari tiga perguruan tinggi, yaitu Denmark Technical University, University of Birmingham dan Imperial College London. Penelitian itu diberi nama ’’selubung karpet’’ (carpet cloak).
Penelitian yang dirilis dalam jurnal Optics Express pada April 2011 ini, merupakan upaya penyempurnaan. Teknologi invisibility cloak yang telah ada sebelumnya, masih memiliki kendala. Ukuran selubung harus jauh lebih besar dari objek yang ditutupi. Permasalahan ini dipecahkan Profesor Zhang menggunakan bahan bernama silicon on insulator (SOI).
Bahan ini bersifat anisotropik, yaitu tiap sudut memiliki karakter fisik yang berbeda. Satu hal penting dalam pembuatan selubung karpet adalah, pemasangan silikon pada lapisan paling atas SOI. Silikon yang digunakan harus sesuai ukuran dan strukturnya. Pemasangan yang benar akan menentukan panjang gelombang cahaya, yang nantinya berpengaruh pada proses penyelubungan (cloaking).

SOI menjadikan selubung karpet memiliki ukuran yang hanya sedikit lebih besar dari benda yang ditutupi. Ini lebih sederhana dibanding teknologi terdahulu. Layaknya benda yang ditutup karpet, maka akan terlihat adanya tonjolan di atasnya. Dalam penelitian ini, Profesor Zhang bersama timnya berhasil menciptakan ilusi, yaitu menyembunyikan tonjolan tersebut, sehingga terlihat seperti bidang datar. Itu sebabnya, teknologi ini disebut selubung karpet.

TERBANG DENGAN KERETA MAGLEV


Dimuat di harian Suara Merdeka, 14 September 2011

Kereta api merupakan moda transportasi massal yang favorit di negara mana pun, termasuk di Indonesia. Di masa liburan seperti Lebaran, kursi kereta selalu penuh diserbu pemudik yang hendak pulang ke kampung halaman.

Di beberapa negara maju, seperti Jepang, Jerman, dan Amerika, kebutuhan akan moda ini memaksa mereka menciptakan inovasi, berupa kereta yang mampu melaju dengan kecepatan seperti jet.

Kereta super cepat seperti itu dikenal dengan Magnetically Levitated (Maglev), yaitu kereta yang bergerak melayang akibat gaya magnet. Kereta ini melayang karena gerbongnya tak menempel pada rel. Proses terbang disebabkan oleh gaya tolak magnet pada rel, sehingga kereta terangkat sekitar 10 milimeter ñ 1 sentimeter.
Kemampuannya melesat hingga 650 kilometer / jam, dihasilkan oleh motor induksi, yaitu tenaga penggerak yang bekerja berdasarkan induksi elektromagnet. Pergerakan kereta merupakan hasil interaksi antara rel yang mengandung magnet dengan mesin induksi, yang juga menghasilkan medan magnet pada kereta.

Kereta Maglev dirasakan lebih hemat dalam perawatan, sebab tak memiliki roda yang perlu diganti secara berkala, seperti pada kereta konvensional. Rel Maglev juga tak mengalami aus, dikarenakan pergerakan kereta tak menimbulkan gesekan. Tak adanya gesekan juga menjadikan kereta ini tak mengeluarkan suara yang mengganggu.
Namun kereta jenis ini juga tak lepas dari kekurangan. Dikarenakan melaju dengan kecepatan yang sedemikian tinggi, potensi kecelakaan bisa terjadi jika terdapat gangguan pada sistem induksi magnet.

Gaya Angkat

Gaya angkat pada kereta Maglev menggunakan prinsip gaya tarik dan tolak kutub magnet. Magnet pada dinding yang memagari rel, dihasilkan oleh induksi elektromagnet akibat gerakan kereta. Ketika posisi kereta beberapa sentimeter di bawah pusat magnet dinding ini, maka kutub selatan dinding akan menarik kereta ke atas, dan kutub utaranya juga mendorong kereta ke atas. Gaya tarik dan dorong ini menyebabkan kereta melayang.

Dinding rel tak hanya berfungsi menggerakkan dan mengangkat kereta. Namun juga sebagai pengendali arah, agar kereta tak keluar jalur (anjlok).
Ketika kereta oleng ke kiri, kumparan kawat dinding kiri dan kanan berubah menjadi magnet. Magnet pada kedua sisi dinding memiliki kutub yang sama.
Misal gerbong yang berhadapan dengan dinding kiri memiliki kutub utara, dan gerbong yang berhadapan dengan dinding kanan memiliki kutub selatan. Pada sisi kiri akan terjadi tolak - menolak antara kutub utara dinding dan kutub utara gerbong. Sementara pada sisi kanan terjadi tarik menarik antara kutub utara dinding dan kutub selatan kereta. Gaya ini akan mengembalikan kereta pada posisi stabil di tengah rel.

Gaya angkat Maglev menyebabkan kereta sama sekali tak menyentuh rel, sehingga tak terjadi gesekan. Akibatnya, keareta meluncur dengan kecepatan tinggi tanpa resistensi (hambatan) gesekan. Yang tersisa adalah resistensi udara, dan untuk mengatasinya dibuatlah rancangan kereta yang bagian depannya berbentuk moncong pesawat terbang.
Untuk membuat kereta bergerak, juga menggunakan gaya magnet. Barisan magnet yang tersebar di sepanjang dinding rel, dihasilkan oleh arus listrik bolak - balik dari beberapa stasiun terdekat. Kutub utara di gerbong paling depan, ditarik oleh kutub selatan dan ditolak oleh kutub utara dinding rel. Hal serupa juga terjadi pada sisi lain kereta. Gaya tarik dan tolak yang bekerja bersamaan ini, membuat kereta bergerak.

Insiden

Teknologi dasar motor induksi, pertama kali dipatenkan Eric Laithwaite pada tahun 1948, dengan nama Electromagnetic Levitation. Sementara paten untuk kereta Maglev dikeluarkan pada tahun 1969 di Amerika Serikat. Kendati demikian, Jepang dan Jerman merupakan negara yang rajin melakukan pengembangan teknologi Maglev. Disebabkan besarnya investasi moda transportasi ini, di tahun 2005 hanya ada dua jalur Maglev di dunia yang dibuka untuk umum, yaitu di China dan Jepang.
Di Jerman, peristiwa kecelakaan yang disebabkan kereta Maglev pernah terjadi pada 22 September 2006. Kereta ini menabrak sebuah gerbong pemeliharaan, sehingga memakan 23 korban jiwa dan sepuluh orang luka ñ luka. Insiden lain juga terjadi di China pada 11 Agustus 2006. Sebuah kereta Maglev terbakar sesaat setelah meninggalkan stasiun Longyang di trayek komersial.

Terlepas dari itu, di sisi lain, Maglev juga menawarkan kenyamanan bertransportasi. Interior kereta ini dibuat apik setingkat kelas bisnis pada pesawat terbang. Kereta ini juga dilengkapi pemanas dan pendingin udara, serta piranti antigetar, sehingga penumpang merasa nyaman, sambil menikmati indahnya pemandangan di luar kereta.

(Sriboga) BERAWAL COBA – COBA, HASILNYA LUAR BIASA


www.sriboga-flourmill.com

Kesabaran adalah salah satu syarat yang harus dipatuhi oleh pengusaha yang baru saja mengawali bisnis. Apalagi jika yang digeluti adalah makanan. Sebab usaha di bidang ini, yang dijual utamanya adalah rasa. Dan untuk mendapatkan rasa yang istimewa, dibutuhkan waktu yang tak sebentar mengulik – ulik bahan dan resep.

Dari Nol
Itulah yang dilakukan Vivi ketika pertama kali memulai usaha bakpianya di tahun 1989. Sebelum berani menjual ke pasaran, dia harus memastikan bahwa rasa bakpia yang dia buat benar – benar meyakinkan. Untuk itu, dirinya dengan telaten mengolah bahan – bahan, hingga diperoleh komposisi yang pas. Kala itu, tepung terigu yang digunakan pun tak lebih dari 5 kilogram.

Ketika pertama kali berjualan, dirinya merangkak dari nol, dengan modal yang minim dan peralatan seadanya. Walaupun begitu, Vivi tak berkecil hati. Dirinya tetap semangat, apalagi saat itu belum banyak orang yang berjualan bakpia. Perempuan bernama lengkap Vivi Setyowati ini, kala itu juga tak memiliki karyawan, sebab belum tersedia anggaran untuk itu. Namun Vivi beruntung karena sang suami tercinta selalu setia menemani dan membantunya.

Untuk urusan pemasaran, dirinya pun melakukannya sendirian. Dengan bersepeda, Vivi menawarkan bakpia buatannya ke beberapa pasar, warung serta toko di dekat rumahnya. Setelah lima tahun berjalan, usahanya mulai memberikan keuntungan, sehingga dirinya memiliki tambahan modal untuk mengembangkan bisnis menjadi lebih besar.

Yang dilakukan Vivi kemudian adalah mengganti kendaraan operasional, dari sepeda menjadi sepeda motor. Vivi beralasan, selain lebih praktis, dengan sepeda motor, bakpia yang dia produksi akan lebih cepat sampai ke tujuan. Sehingga konsumen tak perlu lama - lama menunggu, untuk menikmati bakpia pesanan mereka. Selain motor, dirinya juga menambah beberapa peralatan produksi.

Konsumen Terjaring
Pada akhirnya Vivi memutuskan mengangkat karyawan ketika resep coba – coba yang dia miliki, telah membuat geger jagad Yogyakarta. Orang – orang mulai gelisah, ingin tahu di mana tempat usaha Vivi. Mereka tak mau ketinggalan ingin mencicipi kelezatan bakpia buatannya.

Menyadari perkembangan bisnisnya yang menggembirakan, Vivi pun tak ingin mengecewakan konsumennya. Maka, dari keuntungan yang telah diraih, dirinya mulai menambah beberapa karyawan, untuk membantunya memenuhi pesanan yang mulai membanjir. Selain itu, supaya pelanggan baru juga bisa terjaring dan ikut merasakan bakpia yang dia buat.

Empuk dan Gurih
Kesuksesan usaha yang telah dijalani Vivi dan suami selama 22 tahun, tentunya sangat dipengaruhi oleh satu hal vital, yaitu bahan baku tepung terigu. Jika bahan baku tak berkualitas, mustahil rasanya sebuah bisnis makanan yang berbasis terigu, bisa bertahan hingga puluhan tahun.

Itu sebabnya Vivi kesengsem pada tepung terigu produksi Sriboga Raturaya. Menurutnya, bakpia yang dibuat menggunakan terigu Sriboga hasilnya lebih enak, empuk dan gurih. Imbasnya, orang – orang semakin banyak yang tertarik, sehingga bisnisnya semakin berkembang. Pemasaran pun melebar hingga ke luar kota Jogja.

Dengan konsumsi terigu sekitar dua sak per hari, Vivi mendapatkan omzet yang besar. Sehingga kini dirinya mampu menambah karyawan menjadi sebelas orang. Vivi pun bisa menambah kendaraan operasional menjadi tiga sepeda motor dan satu mobil. Dirinya berharap, pesona Sriboga akan terus menemani bisnis bakpianya, sehingga semakin maju dan berkembang.

(Sriboga) MENJADI RAJA DI USIA BELIA


www.sriboga-flourmill.com

Usia belia bukanlah halangan bagi PT. Sriboga Raturaya untuk lebih menunjukkan eksistensinya. Terbukti pada 13 tahun perjalanan usahanya, Sriboga telah menorehkan berbagai prestasi serta produk terigu berkualitas prima, yang bisa dinikmati mulai konsumen setingkat rumah tangga, UKM, hingga premium class.

Gebyar 13 Tahun
Puncak perayaan ulang tahun Sriboga ke 13 diselenggarakan pada 16 Juli 2011, berpusat di alun – alun utara Yogyakarta. Sejak pagi serangkaian acara telah dilangsungkan, diawali Kongres Koperasi yang diikuti para pengurus koperasi Mitra Sriboga di seluruh area Jawa Tengah dan DIY, bertempat di Hotel Ruba Graha, Yogyakarta.

Sorenya, digelar Bazaar UKM berbasis terigu, diikuti 25 koperasi Mitra Sriboga. Mereka menawarkan keunikan produk andalan masing – masing, yang cukup menarik perhatian pengunjung untuk mencicipi. Selain stan UKM, Sriboga sebagai penyelenggara juga menempati beberapa stan yang ramai disambangi. Salah satunya adalah stan Donat Fiesta.

Donat Fiesta
Ini merupakan kegiatan lomba menghias donat bagi kaum ibu dan anak – anak. Mereka tampak antusias dengan acara ini, terutama anak – anak. Sebab, mereka bisa mengekspresikan kreasinya masing – masing. Pemenangnya mendapatkan hadiah kaos, dan peserta yang kalah tak kemudian menjadi sedih, sebab mereka masih bisa menikmati donat yang telah mereka hias sendiri.

Sementara di stan Sriboga lainnya, suasana juga tak kalah ramai. Rupanya sedang berlangsung pengundian hadiah hiburan Gebyar 13 Tahun Sriboga Raturaya, bagi pengunjung yang telah membeli produk terigu Sriboga sebelumnya. Namun, hadiah utamanya masih akan diumumkan nanti di panggung utama.

Pentas Wayang
Acara berikutnya beralih ke panggung utama, sebagai puncak acara digelar pementasan wayang kulit dengan lakon Wahyu Makuto Romo, yang dibawakan dalang kondang Ki Djoko ’Edan’ Hadiwijoyo.

Namun sebelumnya, Bapak Alwin Arifin selaku Direktur Utama PT. Sriboga Raturaya, berkenan menyampaikan sambutannya. Di hadapan segenap jajaran direksi dan manajemen Sriboga, serta tamu undangan yang hadir, Bapak Alwin menuturkan, pementasan wayang kulit penting diadakan pada setiap perayaan ulang tahun Sriboga.

Sebab, wayang adalah kesenian yang kental dengan budaya Jawa. Sementara Sriboga berlokasi di kota Semarang, dengan basis konsumen di regional Jateng dan DIY. Jadi, pementasan wayang merupakan cara Sriboga menghargai dan menghormati budaya Jawa, sebagai rumah tempat tinggalnya.

Penghargaan
Acara dilanjutkan dengan pemberian beasiswa belajar di Institut Manajemen Koperasi Indonesia (Ikopin) Bandung, periode tahun 2011. Beasiswa ini diberikan kepada sepuluh putra – putri anggota koperasi Mitra Sriboga. Dilanjutkan lagi dengan pemberian penghargaan stan terbaik pada Bazaar UKM, yang tahun ini diraih Koperasi Sumekar Yogyakarta, dan berhak atas hadiah uang sebesar 3,5 juta rupiah.

Sementara untuk hadiah utama Gebyar 13 Tahun Sriboga, Panitia telah menyiapkan tiga sepeda motor, yaitu Honda Supra Fit yang akhirnya dimenangkan Suwarti, warga Gamping Sleman. Mumun Mulyawan yang bertempat tinggal di Kuningan, Jawa Barat berhasil merebut motor ke dua, Honda Vario. Dan terakhir adalah Honda Megapro, yang berhasil diboyong pulang Maria Santajaya ke Purworejo.

Pangan Produksi Sehat
Penghargaan Pangan Produksi Sehat, untuk kategori UKM mie dan non mie, dimana penghargaan ini dibagi menjadi tiga wilayah, yaitu Jateng Timur, Jateng Barat dan Jateng DIY. Untuk kategori mie, pemenang di masing – masing wilayah mendapatkan hadiah satu unit gerobak dan uang pembinaan sebesar 7,5 juta rupiah.

Sedangkan kategori non mie, pemenangnya mendapatkan hadiah satu unit mixer dan uang pembinaan sebesar 7,5 juta rupiah. Sementara pemenang ke dua untuk masing – masing kategori, memperoleh hadiah uang pembinaan sebesar 5 juta rupiah.

Untuk area Jateng Timur, pada kategori mie, pemenang pertama diraih Mie Bu Winarni dari Koperasi IWABI, Boyolali. Pemenang ke dua jatuh pada Mie Pak Toman dari Koperasi Koppemi Makmur, Semarang. Sementara kategori non mie, juara pertama jatuh pada Roti Dahlia (Tomi Rukmana), Klaten. Dan juara ke dua diraih Roti Alvian (H. Muslikhan) dari Koperasi Karya Mandiri, Kudus.

Untuk wilayah Jateng Barat, pada kategori mie, tempat pertama diraih Mie Pak Sahroni dari Koperasi Karya Mulya, Pemalang. Tempat ke dua jatuh pada Mie Pak Sartiman, juga dari Koperasi Karya Mulya. Sedangkan kategori non mie, pemenang pertama direbut Bahari Bakery (Bahrudin) dari Koperasi Karomi Jaya, Tegal. Pemenang ke dua jatuh pada Adios Bakery (Sukamto Adi) dari Koperasi Kobami, Kendal.

Bustanil Arifin Award
Acara kemudian tiba pada penghargaan Bustanil Arifin Award, yang dibacakan Ibu Aswita Hasril, Direktur SDM dan Budaya Perusahaan PT. Sriboga Raturaya. Dalam sambutannya, Ibu Aswita menyampaikan amanah almarhum Bapak Bustanil Arifin, yang selalu berjuang demi perkembangan koperasi Indonesia. Bapak Bustanil menginginkan perjuangan itu terus dilanjutkan oleh Sriboga Raturaya.

Maka, amanah itu diwujudkan dalam Bustanil Arifin Award. Penghargaan ini pertama kali diberikan saat ulang tahun Sriboga ke 11 tahun 2009 lalu. Dan tahun ini, Bustanil Arifin Award diberikan kepada Koperasi Karya Boga, Welahan Jepara.

Wahyu Makuto Romo
Puncak acara, yaitu pementasan wayang kulit, ditandai penyerahan Gunungan oleh Bapak Alwin Arifin kepada dalang Ki Djoko ’Edan’ Hadiwijoyo.

Wahyu Makuto Romo merupakan lakon yang bersumber dari kisah Ramayana, berisi nasihat Sri Rama kepada Bharata adik tirinya, tentang delapan pedoman (Astabrata) yang harus dilakukan agar menjadi raja yang bijaksana. Ajaran inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan Wahyu Makuto Romo (Wejangan Mahkota Rama).

Wejangan ini tentunya telah diadaptasi Sriboga dalam keseharian kinerjanya. Sebab, di usianya yang masih remaja, kini Sriboga telah menjadi raja dan panutan di percaturan industri terigu nasional. Masyarakat Jateng dan DIY khususnya, berharap Sriboga akan terus menjadi yang terbaik, dengan kualitas, layanan serta program kemitraan yang selalu terjaga.

Selamat Ulang Tahun Sriboga…. !.

(Sriboga) BERSYUKUR DAN POSITIVE THINKING


www.sriboga-flourmill.com

Beruntung sekali rasanya ketika baru membuka bisnis, ternyata persaingan tak begitu ketat. Hal ini dialami Suhandoyo ketika merintis usaha mie kering di tahun 1989. Walaupun begitu, bukan berarti dirinya tak menghadapi permasalahan, terutama di awal tahun. Sebagai contoh, pasokan sepuluh sak tepung terigu per hari pada saat pertama kali berbisnis, didapatnya dari berhutang.

Pemasaran Luas
Pria bernama lengkap Suhandoyo Banawi ini, mendapatkan resep mie keringnya dari warisan turun - temurun. Resep itu kemudian dia ajarkan kepada sepuluh karyawannya kala itu. Dalam membuat mie, dirinya tak menggunakan mesin, melainkan tangan, namun mengeringkannya memakai oven. Inilah yang menjadi keunikan produk buatan Suhandoyo.

Untuk pemasaran pun dirinya menyasar langsung pada pasar tradisional, bukan distributor. Ini dia lakukan agar produk yang menggunakan merek ”Mie Ikan Paus” ini bisa mencakup segmen yang lebih luas. Wilayah pemasarannya pun tak cukup di seputaran pulau Jawa, namun meluas hingga Banjarmasin dan Balikpapan.

Bersyukur
Setiap bisnis pasti akan menemui permasalahan yang beragam. Suhandoyo selalu memberikan perhatian pada hal – hal kecil yang seringkali diremehkan dan dengan mudah diabaikan. Padahal, perkara – perkara sepele itu bagaikan mata pisau. Mereka memiliki potensi membawa bisnis menjadi sukses, namun bisa juga sebaliknya.

Termasuk yang menyangkut karyawan. Suhandoyo adalah contoh pengusaha yang peduli pada karyawannya. Ketika kinerja seorang karyawan menurun dan mempengaruhi produktivitas usaha secara umum, maka dirinya tak sungkan – sungkan menanyakan langsung apa penyebabnya.

Permasalahan lain yang umum ditemui adalah kenaikan harga bahan baku tepung terigu. Ini pun dirasakan Suhandoyo. Namun dirinya menyikapi itu dengan tetap berpikiran positif dan bersabar. Sebab setiap bisnis pasti akan mengalami pasang surut. Dirinya tetap optimis harga terigu akan kembali normal sehingga bisnisnya bisa kembali berjalan.

Satu hal yang juga tak pernah dilupakannya adalah selalu bersyukur atas apapun yang terjadi. Artinya, ketika bisnis berjalan lancar, dia bersyukur. Dan ketika didera permasalahan pun dirinya tetap bersyukur, sebab syukur adalah ungkapan bahwa manusia tak ada apa – apanya di hadapan Tuhan.

Dalam menghadapi persaingan pun Suhandoyo punya cara tersendiri. Dia tetap mengolah produk mie nya dengan cara jujur, tak ingin melakukan hal – hal yang kurang berkenan, seperti mencampur bahan ini dengan bahan itu. Sebab, cara – cara seperti itu hanya akan merusak citra produknya.

Misoa
Bisnis Suhandoyo semakin berkembang ketika dirinya menambah produk misoa kering pada tahun 2003. Untuk yang satu ini, dirinya memberikan kepercayaan kepada putranya yang bernama Sandy Banawi, untuk menangani. Jumlah karyawannya pun kini bertambah menjadi 50 orang.

Suhandoyo adalah teman baik Sriboga Raturaya. Bagaimana tidak, dirinya telah menggunakan semua produk selain Pita Merah, sejak Sriboga pertama kali beroperasi penuh di tahun 1998. Produk – produk itu misalnya Tali Kuning, Naga Merah, Naga Hijau, Naga Biru, Tali Emas dan Beruang Biru.

Kini, dengan kebutuhan terigu sebanyak 250 sak per hari, bisa dibayangkan berapa omzet yang dihasilkan per minggunya. Selama berteman dengan Sriboga, dirinya juga telah beberapa kali diajak berpartisipasi dalam acara Mega Jateng Fair, Pasar Semawis dan Jateng Fair 2011.

(Sriboga) BANGGA JAWA TENGAHKU, BANGGA SRIBOGAKU


www.sriboga-flourmill.com

Jateng Fair merupakan ajang tahunan yang digelar Pemerintah Propinsi Jawa Tengah, sebagai sarana promosi produk dan hasil pembangunan dari seluruh kabupaten di Propinsi ini. Selain itu, acara yang dahulu bernama Pekan Raya Promosi Pembangunan ini, juga dimeriahkan berbagai arena hiburan keluarga dan panggung seni. Tahun ini, perhelatan Jateng Fair diikuti kurang lebih 280 stan, dengan pengunjung mencapai 225 ribu orang dan nilai transaksi hingga 40.2 miliar rupiah.

Tanggal 17 Juni 2011 lalu, Jateng Fair 2011 dibuka resmi oleh Gubernur, ditandai pemukulan gong. Dalam sambutannya, Bapak Bibit Waluyo berharap ajang ini bisa memberi kesempatan bagi para pelaku usaha di Jawa Tengah, untuk lebih berkembang lagi.

Ajang Jateng Fair ini tentunya tak disia – siakan Sriboga Raturaya, untuk lebih mendekatkan diri dengan masyarakat Jawa Tengah, lewat promosi produk – produk berkualitas tinggi. Tahun ini, Sriboga tampil dengan dekorasi stan yang indah nan memikat. Susunan lampu gantung serta latar belakang yang dominan berwarna kuning, memberikan kesan cerah nan meriah. Stan juga dilengkapi kursi – kursi bagi pengunjung yang menyempatkan diri mampir.

Stan ini diisi sekitar 16 Mitra Sriboga yang secara bergantian memamerkan produk andalan mereka. Mitra - mitra ini merupakan para pelaku UMKM yang telah membuktikan kehebatan tepung terigu produksi Sriboga, sehingga mendulang kesuksesan.

Tak hanya memajang produk, tiap akhir pekan, mereka juga mendemonstrasikan cara pembuatan produk yang mereka jual. Demo ini cukup menarik perhatian pengunjung yang sedang melintas. Contohnya saat Bakpia Pathuk 72 mempertontonkan cara pembuatan bakpia dengan berbagai macam isian. Pengunjung terlihat antusias dengan mengajukan banyak pertanyaan seputar jenis terigu Sriboga yang digunakan, serta kelebihannya. Tak cukup menyaksikan demonstrasi, pengunjung juga berkesempatan mencicipi bakpia yang telah diracik tersebut.

Antusiasme ini terus berlanjut pada mitra – mitra lain tiap minggunya. Hingga akhir perhelatan Jateng Fair 10 Juli 2011 lalu, stan Sriboga selalu ramai disambangi pengunjung. Misalnya ketika Lumpia Pak Edy juga berkesempatan mempertunjukkan pembuatan kulit lumpia. Selama ini orang hanya sebatas menikmati camilan khas Semarang ini, namun ketika seorang karyawan Pak Edy memulai aksinya, para pengunjung pun berduyun – duyun ingin menyaksikan langsung.

Pada ajang Jateng Fair 2011 ini, Sriboga Raturaya tak hanya mempromosikan tepung terigu dan produk makanan yang dihasilkan darinya. Dalam rangka menggugah minat masyarakat untuk ikut berwirausaha, Sriboga juga berbagi kisah sukses sejumlah pelaku UMKM berbasis terigu, yang telah bertahun – tahun menjadi Mitra Sriboga.

Kisah – kisah tersebut tertuang dalam sebuah buklet. Di dalamnya para Mitra Sriboga menceritakan perjalanan usaha yang diawali dengan susah payah dan air mata, namun tetap ditekuni dengan sabar, hingga akhirnya menuai kesuksesan yang membuat hidup lebih bahagia. Mereka memiliki kisah uniknya masing – masing, yang saling berbeda satu sama lain.

Beruntung bagi pengunjung stan Sriboga yang telah mendapatkan buklet ini secara gratis, sebab cerita – cerita di dalamnya mampu menjadi inspirasi dan motivasi bagi masyarakat luas, untuk memulai sebuah usaha dan menjadi mitra Sriboga berikutnya.

Stan Terfavorit
Dekorasi stan yang cantik dan strategi jitu lewat kegiatan demo yang interaktif, terbukti mengundang perhatian banyak pengunjung. Apalagi ketika mereka yang melintas diberi kesempatan mencicipi gratis produk makanan dari para Mitra Sriboga, membuat stan ini menjadi tujuan utama yang harus disambangi. Maka tak heran jika pada penutupan Jateng Fair 2011 kemarin, Sriboga Raturaya mendapatkan penghargaan sebagai Stan Terfavorit peringkat pertama.

Perhelatan Jateng Fair 2011 mengusung tema ’Bangga Jawa Tengahku’. Demikian pula halnya dengan Sriboga Raturaya, yang telah menjadi kebanggaan mitra – mitranya, dan masyarakat Jawa Tengah khususnya. Sebab, dengan kualitas produk, layanan serta program kemitraan yang mumpuni, Sriboga menjadi perusahaan yang diperhitungkan dalam meningkatkan dan memajukan kehidupan ekonomi Jawa Tengah, sehingga tumbuh menjadi propinsi yang membanggakan bagi masyarakatnya.

(Sriboga) BERANI DAN MODAL NEKAD


www.sriboga-flourmill.com

Seperti kebanyakan orang yang ingin keluar dari hidup yang serba terbatas, Sodikin pun rela meninggalkan kampungnya tercinta, untuk mengadu nasib di tempat lain. Dan yang menjadi pilihannya adalah kota Semarang, yang menjanjikan masa depan bagi orang – orang di sekitar Jawa Tengah.

Menderita Di Awal Tahun
Sodikin pun hijrah ke Semarang dan bekerja di bagian food court pada sebuah perusahaan. Setelah beberapa tahun bekerja di sana, Sodikin merasa tak mungkin bisa jadi orang sukses jika terus – terusan jadi karyawan. Dia sadar harus maju, harus berubah. Sodikin pun mulai berpikir membuka usaha sendiri. Dan yang jadi pilihannya adalah martabak, sebab menurutnya cara membuatnya mudah.

Dibantu Sunarti sang istri, Sodikin mengawali usaha pada tahun 1993 dengan berjualan secara kaki lima. Bukan hanya martabak, dirinya juga menambah dengan tahu petis. Namun, kenyataan memang tak seindah harapan. Karena perantau, dirinya sama sekali tak punya teman di Semarang. Sehingga tak tahu strategi apa yang harus dijalankan agar sukses berjualan di kota ini. Akibatnya, di awal tahun usahanya tak memberikan hasil maksimal. Sehari dia hanya mendapatkan keuntungan Rp. 11.000.

Sodikin lalu berpikir, dia harus melakukan sesuatu untuk menghidupi keluarganya. Dirinya lalu mencoba berjualan durian. Tapi ternyata itu pun tak berhasil, sebab Sodikin tak memperoleh keuntungan apapun. Hal itu memaksanya kembali berpikir keras.

Hingga kemudian dia memutuskan menarik becak di siang hari, dan malamnya berjualan martabak, dengan kondisi badan yang sudah lelah setelah menarik becak. Sodikin menuturkan, setidaknya selama kurang lebih delapan tahun dirinya belum bisa menikmati hasil dari perjuangan yang dilakukan.

Secercah Harapan
Walaupun lelah, Sodikin tetap menjalaninya dengan sabar. Dirinya sadar harus terus bergerak. Hingga kemudian bisnisnya menunjukkan secercah harapan di tahun 1998, ketika dirinya punya keinginan membuka kantin sekolah. Berkat informasi dari teman, Sodikin lalu menemui seorang kepala sekolah walaupun tidak kenal, untuk mengutarakan niatnya. Dirinya melakukan itu hanya dengan modal nekad dan keberanian.

Dan Sodikin pun akhirnya diberi kesempatan membuka kantin di sekolah tersebut. Lalu, dengan modal nekad dan keberanian pula, dirinya berinisiatif bergabung dengan Asosiasi Perusahaan Jasaboga Indonesia (APJI). Ini dia lakukan agar wawasan dan pergaulannya semakin luas, yang nantinya akan bermanfaat bagi kemajuan usahanya.

Kini, dengan usaha berlabel ”Martabak Bang Sodik” usahanya mulai banyak dikenal dan memiliki dua cabang. Apalagi ketika seorang ajudan Walikota Semarang memesan martabak yang dia buat, untuk menjamu tamu dalam sebuah acara. Berkat rekomendasi sang ajudan, Walikota Semarang pun termasuk dalam daftar pelanggan setianya. Sodikin kini juga melayani pesanan untuk pesta pernikahan. Tak tanggung – tanggung, dirinya mampu memenuhi permintaan hingga sepuluh gedung di hari Sabtu dan Minggu.

Modal Nekad
Sodikin menuturkan, kunci kesuksesannya adalah berani dan modal nekad serta optimis. Dan yang tak kalah penting, untuk perantau seperti dirinya, harus segera punya teman, sebab itu sangat membantu kelancaran usaha. Dan dari berteman dengan Sriboga Raturaya, dirinya menemukan bahan baku yang tinggi kualitasnya.

Lebih dari itu, Sodikin dan istri juga merasa dihargai, sebab mendapatkan bimbingan usaha lewat sarana Koperasi Mitra Sriboga. Selain itu, dia juga diajak mengunjungi sentra industri kecil lain untuk studi banding. Setelah belasan tahun berbisnis martabak, Sodikin sudah mendapatkan hasil yang semakin melebarkan senyumnya. Omzet usahanya mencapai 30 juta per minggu, dengan konsumsi empat sak Beruang Biru dan Tali Emas per minggunya.

TELEPORTASI BUKAN LAGI TONTONAN


Dimuat di harian Suara Merdeka, 6 Juni 2011
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/06/06/148765/Teleportasi-Bukan-Lagi-Sekadar-Tontonan

Di tahun 1980an, ketika menonton serial Star Trek, kita dibuat terpana dengan adegan perpindahan seseorang dari satu tempat ke tempat lain yang jaraknya puluhan ribu kilometer, dengan secepat kilat. Sejak itu, kita mulai akrab dengan istilah ’Teleportasi’. Lalu, di tahun 1990an, kita kembali terpesona dengan aksi teleportasi yang disuguhkan serial Quantum Leap.

Namun di era modern ini, teleportasi bukan lagi sekedar tontonan. April 2011 lalu, sebuah tim yang terdiri atas gabungan ilmuwan Australia dan Jepang berhasil melakukan uji coba teleportasi paket gelombang berupa cahaya, ke lokasi yang berbeda menggunakan mesin bernama Teleporter.

Teleportasi Kuantum
Teleportasi merupakan istilah yang diciptakan oleh para penulis cerita sains fiksi di masa lalu, untuk mendefinisikan proses pemindahan obyek ke lokasi lain yang jaraknya sangat jauh, dengan kecepatan luar biasa. Sedangkan kuantum didefinisikan sebagai loncatan elektron pada partikel akibat proses pemanasan, getaran atau pemancaran. Proses ini menyebabkan perubahan pada struktur atomik partikel, yang disertai transfer energi elektromagnetik.

Sehingga bisa dikatakan, teleportasi kuantum adalah pemindahan obyek dengan bantuan energi elektromagnetik. Dalam prosesnya, obyek teleportasi terlebih dahulu dilebur hingga tingkat atomik / kuanta, kemudian dikirim lewat sinyal elektromagnetik. Di lokasi tujuan, obyek terbentuk kembali sesuai wujud semula beserta sifat aslinya, dalam waktu yang begitu singkat.

Eksperimen
Apa yang dilakukan ilmuwan Jepang dan Australia baru – baru ini, bukanlah yang pertama kali. Tahun 1997, Charles H. Bennet dari International Business Machines (IBM) mengkonfirmasi, teleportasi kuantum adalah mungkin jika obyek asli dihancurkan. Dalam eksperimennya, Bennet bersama tim di University of Innsbruck Austria, berhasil menteleportasikan sebuah foton (partikel energi yang membawa cahaya). Di tempat tujuan, didapatkan replika foton dengan fisik dan sifat yang serupa aslinya.

Tahun 1998, para fisikawan dari California Institute of Technology (Caltech) juga berhasil melakukan teleportasi foton. Mereka mampu membaca struktur atomik foton, mengirimkannya melalui kabel jenis coaxial sejauh 1 meter, dan menciptakan replika foton tersebut. Sesuai prediksi, foton di lokasi asal hilang ketika replikanya terbentuk.

Tahun 2002, para peneliti di Australian National University (ANU) berhasil menteleportasikan sinar laser. Eksperimen berikutnya yang juga sukses adalah yang dilakukan Dr. Eugene Polzik dan timnya dari Niels Bohr Institute di Copenhagen, 4 Oktober 2006 lalu. Mereka berhasil menteleportasikan informasi berupa sinar laser di dalam suatu awan atom. Polzik menjelaskan, ini merupakan teleportasi dua objek berbeda (cahaya dan materi), yang satu sebagai pembawa informasi dan yang lain sebagai media penyimpanan. Polzik menambahkan, ini merupakan yang pertama di dunia.

Terbaru
Dan yang terbaru adalah eksperimen menggunakan Teleporter di laboratorium Profesor Akira Furusawa, di Departemen Fisika Terapan Universitas Tokyo, April 2011 lalu. Ini adalah uji coba pertama di dunia, yang menteleportasikan informasi kuantum kompleks. Berawal dari sini, nantinya akan dimungkinkan teleportasi informasi bervolume besar, dengan kecepatan dan ketelitian tinggi melalui jaringan komunikasi.

Teleportasi Manusia ?
Untuk menteleportasikan manusia, harus dibangun mesin yang bisa mengidentifikasi dan menganalisis informasi berupa satu triliun lebih atom yang menyusun tubuh manusia. Kemudian, mesin itu juga harus bisa mengirim informasi tersebut ke tempat lain, di mana tubuh asli harus direkonstruksi dengan presisi penuh. Bahkan, molekul tak boleh bergeser satu milimeter pun dari posisi aslinya. Jika tak seperti itu, di lokasi tujuan orang tersebut akan muncul dengan cacat fisik atau saraf yang parah.

Jika mesin seperti itu berhasil dibuat, tubuh asli takkan mungkin benar - benar dipindahkan. Mesin tersebut akan bekerja seperti mesin faks, namun dengan presisi yang jauh lebih tinggi. Tubuh yang diteleportasi akan dibuat di mesin penerima. Lalu apa yang terjadi dengan tubuh asli ?. Ada satu teori yang menyatakan, teleportasi nantinya akan menggabungkan kloning genetik dengan proses digital (kloning biodigital).

Dalam kloning biodigital, tubuh yang dipindahkan akan tewas. Pikiran dan tubuh asli akan hilang. Sebagai gantinya, struktur atom tubuh akan dicipta ulang di lokasi lain, dan proses digital akan mencipta ulang memori, emosi, harapan dan impian. Sehingga orang tersebut akan tetap ada, tapi dalam tubuh yang baru, dengan struktur atom yang sama dengan tubuh asli, dan diprogram dengan informasi yang sama.

Kapasitas Tinggi
Dari keterangan tersebut, maka dibutuhkan mesin yang sanggup merekam seluruh detil tiga dimensi tubuh manusia. Mesin itu juga harus dilengkapi teknologi berkapasitas 10 gigabit atau setara dengan 10 CD ROM. Dibutuhkan pula teknologi pemecah sandi (enkriptografi), peralatan NMR (Nuclear Magnetic Resonance) dan ESR (Electron Spin Resonance), untuk memindai atom atau nukleus tubuh manusia.

Selain itu, juga dibutuhkan transmiter via satelit yang sanggup mengirim ribuan gigabit data hingga ke tempat terpencil, seperti yang sekarang dimiliki teknologi internet. Dengan kata lain, mesin ini harus mampu membaca perilaku unit zat yang paling kecil, yakni kuantum energi, berikut partikel sub atomnya seperti elektron, proton, dan quark.

(Sriboga) BERINOVASI DAN BERBEDA


(www.sriboga-flourmill.com)

Tak mungkin didebat lagi, seorang pelaku usaha harus selalu berjuang mencurahkan segenap potensi yang dimilikinya. Utamanya, ia harus memaksimalkan kinerja otak memikirkan kelanggengan bisnisnya. Ia harus selalu mencari strategi baru agar konsumen tetap setia dan tak mundur teratur.

Dengan alasan main aman, banyak pelaku usaha yang mengekor kesuksesan sebuah produk. Akibatnya terjadi kejenuhan di pasar. Konsumen pun hanya bisa pasrah sebab tak memiliki pilihan lain. Namun banyak pula konsumen yang akhirnya beralih pada produk pengganti.

Inovasi
Pelaku usaha harus jeli menangkap peluang ini. Karenanya, perlu dilakukan inovasi terhadap produk bisnisnya. Seorang pelaku usaha bakery harus selalu berusaha menciptakan varian baru, sesuatu yang berbeda dan segar, sehingga konsumen tak jenuh. Maka tak heran jika kita menemui berbagai jenis roti tawar, dengan variasi rasa dan tampilan berbeda. Ada roti tawar bentuk kotak, ada yang tak berkulit, ada pula roti tawar gurih.

Inovasi tak sekedar untuk menyaingi produk lain. Namun juga harus bertujuan membangun pasar baru yang belum pernah dipikirkan orang, dan mencari celah ketidakpuasan konsumen terhadap produk yang sudah ada. Inovasi harus mampu membangun kekuatan merek dan membuat konsumen setia.

Be Different
Inovasi akan efektif jika disertai diferensiasi. Jadilah orang yang berbeda, sebab itu akan menjadikan Anda unik dan mudah dikenali. Sebisa mungkin menyuguhkan produk yang berbeda, baru dan belum ada pesaingnya. Berikan sentuhan agar produk memiliki daya tarik khusus, agar berkesan mendalam di hati konsumen.

Produk yang unik akan selalu diingat dan dicari. Imbasnya, Anda bisa menaikkan harga jual. Selain itu, sebuah produk unik, jika diluncurkan pada momen tertentu, juga akan memberikan kesan khusus pada konsumen. Misalnya, donat berbentuk ketupat saat Idul Fitri, atau roti rasa kurma saat Ramadhan. Ditambah embel – embel limited edition, konsumen dengan senang hati akan membayar lebih demi menikmati keunikan itu.

Bukan Hanya Produk
Diferensiasi hendaknya tak hanya dilakukan pada produk, namun pada bidang lain. Sebagai contoh, Sriboga Raturaya merupakan satu – satunya perusahaan tepung terigu di Indonesia yang memiliki komitmen memajukan UKM berbasis terigu, dengan konsep koperasi. Lewat komitmen ini, Sriboga berusaha membangun kemesraan yang romantis dengan konsumennya, yang pada akhirnya akan menguntungkan kedua pihak juga.

Konsitensi yang dilakukan sungguh – sungguh selama bertahun – tahun, hingga terbentuk kesan yang kuat, juga merupakan diferensiasi. Kita sering melihat bagaimana sebuah gerai makanan Jepang yang dengan teguhnya menolak permintaan pembeli yang ingin merubah isi paket, pada menu yang tersedia. Itulah ciri khas mereka, yang menjadikannya berbeda dari yang lain.

Seorang pelaku usaha bakery, harus mampu bersaing dengan segala level usaha, baik UKM maupun pemain besar. Di tengah persaingan yang seperti itu, guna menarik perhatian konsumen, pelaku usaha mesti melakukan strategi yang intinya memberikan kepuasan kepada konsumen. Misalnya, menyediakan layanan pesan antar untuk jumlah tertentu, tanpa biaya tambahan. Atau jika memungkinkan, menambah jumlah gerai agar konsumen lebih mudah mendapatkan produk roti Anda.

Didukung Kreativitas
Pada dasanya, strategi diferensiasi dilakukan bukan hanya untuk menarik perhatian, lebih dari itu, juga untuk meraih kesetiaan konsumen. Namun, diferensiasi tak akan memuaskan jika produk standar yang sudah ada, telah memenuhi kebutuhan konsumen. Dan jika pesaing bisa meniru dengan cepat strategi yang Anda lakukan, maka diferensiasi pun menjadi tak berarti. Diferensiasi akan efektif jika produk yang ditawarkan bersifat tahan lama dan sulit ditiru.

Risiko lainnya adalah jika keunikan yang ditampilkan ternyata dianggap biasa oleh konsumen. Jika ini terjadi, maka pesaing yang menawarkan produk standar dengan harga yang lebih rendah, akan dengan mudah merebut pasar. Diferensiasi harus didukung kekuatan pemasaran, kreativitas, bakat, riset pasar dan distribusi.

SELAMAT DATANG, TELEVISI HOLOGRAM


Dimuat di harian Suara Merdeka, 16 Mei 2011

Tentunya Anda masih ingat pada film Star Wars yang melegenda. Ada satu adegan yang menampilkan karakter Obi-Wan Kenobi sedang berbicara dengan Putri Leia Amidala dalam tampilan hologram. Teknologi yang pada era 80-an tersebut hanyalah sebuah sains-fiksi, tak lama lagi akan menjadi sains-fakta, yang akan menghadirkan aksi Angelina Jolie, Lady Gaga atau Valentino Rossi di ruang keluarga Anda.

Televisi 3 dimensi (3D) belum lagi mencapai euforianya, namun kini banyak perusahaan berlomba – lomba mengembangkan televisi hologram, yang menampilkan gambar solid (bukan transparan) yang bergerak, dalam wujud 3 dimensi yang nyata. Dan yang paling penting, tak perlu mengenakan kaca mata 3D atau peralatan khusus lainnya.

Efek 3D
Pada televisi 3D yang ada selama ini, gambar dipancarkan pada mata pemirsa melalui layar, sehingga pemirsa diharuskan duduk di depan televisi agar dapat menangkap gambar yang ditampilkan.

Efek 3 dimensi itu dihasilkan dengan cara menyaring cahaya dari layar televisi, melalui lengkungan film berukuran piksel yang akan merefraksikan cahaya tersebut pada mata pemirsa. Refraksi itu memberikan tampilan saling berbeda pada mata kanan dan kiri (binocular disparity), dari gambar yang sama. Sehingga otak direkayasa untuk menginterpretasikan gambar dalam wujud 3D, dengan bantuan kaca mata khusus.

Sistem Holografis
Pada televisi hologram nantinya, kamera stereoskopis akan merekam pantulan cahaya dari gambar, yang selanjutnya dipancarkan pada mata kanan dan kiri pemirsa, pada dua sudut yang berbeda. Sistem holografis akan menghasilkan pola lingkaran difraksi, yaitu pola terang dan gelap di sekitar obyek. Pola difraksi yang bergerak - gerak ke arah yang berbeda akan menghasilkan gambar 3 dimensi yang nyata, sehingga kaca mata 3D tak lagi dibutuhkan. Sistem ini disebut 3D Auto Stereoscopic.

Pseudo-holographic Image
Akhir 2010 lalu, perusahaan Apple mendaftarkan paten untuk teknologi televisi hologram. Namun mereka tak menjelaskan lebih lanjut kapan produk tersebut akan diluncurkan. Apple mengusung sistem Pseudo-holographic Image, yang mampu mendeteksi respon pergerakan bola mata pemirsa. Tampilan 3 dimensi akan disesuaikan dengan respon tersebut, sehingga dihasilkan gambar hologram yang nyata.

Dalam keterangannya, Apple akan mengkombinasikan teknologi lengkungan film dengan pemindai 3D, agar televisi bisa mendeteksi dan memancarkan gambar langsung pada mata pemirsa. Sehingga nantinya, ketika misalnya gambar rumah sedang diproyeksikan, pemirsa yang berada di belakang gambar proyeksi tersebut akan melihat tampilan bagian belakang rumah itu secara real time dan terus - menerus. Ini mengindikasikan, televisi hologram nantinya bisa disaksikan dari segala sisi (360 derajat).

Sebelum Apple
Upaya pengembangan televisi hologram telah lama dilakukan. Jauh sebelum Apple mengumumkan patennya, perusahaan UberCool Home telah memproduksi televisi semi-hologram bernama UberCool Home Uber-Graph. Televisi ini tidak benar – benar hologram, sebab efek 3 dimensi dihasilkan dari proyeksi cahaya yang menembus layar transparan berbahan kaca.

Ada pula Claro Holographic TV yang mirip dengan UberCoolHome Uber-Graph. Televisi ini juga tidak sungguh - sungguh hologram kendatipun berlabel holographic TV. Teknologi Holoscreen yang disematkan padanya memberikan efek 3D yang diproyeksikan pada layar transparan, yang menggelantung di antara sepasang speaker berbahan kaca. Televisi ini mengharuskan pemirsa berada di depan layar agar bisa menyaksikan tampilan gambar.

Paling Representatif
Tahun 2004 perusahaan viZoo di Denmark meluncurkan Cheoptics360. Teknologi yang dianutnya dianggap paling representatif di antara yang ada, sebab memenuhi kriteria gambar hologram dengan efek 3 dimensi yang nyata. Dan tampilan gambarnya bisa disaksikan dari segala arah (360 derajat). Cheoptics360 juga disebut – sebut sebagai pionir era televisi hologram yang sesungguhnya..

Ketika diluncurkan, Cheoptics360 memang bukan diperkenalkan sebagai televisi, melainkan alat bantu promosi, seperti penjualan, peluncuran produk dan sejenisnya. Namun tak ada bantahan bahwa viZoo yang dipimpin Peter Simonsen ini, juga sedang mengembangkannya untuk aplikasi televisi hologram.

Gambar holografis pada Cheoptics360 dihasilkan dari proses refleksi dan pencerminan permukaan. Bagian berbentuk piramida terbalik berfungsi layaknya prisma yang memproduksi cahaya proyeksi, yang kemudian diinterpretasikan menjadi gambar solid, bergerak dan mengambang di udara.

Mual, Sakit Mata dan Pusing
Namun, kecanggihan teknologi selalu memiliki efek samping. Berdasarkan survei yang dilakukan Hudson Square Research pada Juni 2010 lalu, menyaksikan televisi 3D dalam jangka waktu tertentu bisa menyebabkan mual, sakit mata, pusing, dan beresiko bagi ibu hamil. Hal itu disebabkan televisi ini menggunakan lensa lentikular yang menyebabkan tampilan berbeda pada mata kanan dan kiri (binocular disparity).

Kekurangan ini dijawab oleh Provision. Perusahaan media yang fokus pada teknologi 3 dimensi ini memproduksi layar hologram tanpa menggunakan lensa lentikular. Provision hanya menggunakan satu sistem optik, sehingga mata kanan dan kiri akan menerima tampilan gambar yang sama. Perubahan posisi pemirsa (motion parallax) diklaim tidak akan menyebabkan gangguan seperti mual, sakit mata dan pusing. Provision juga sedang mengembangkan layar ini untuk televisi hologram.

(Sriboga) MENINGKATKAN NILAI JUAL DENGAN MEREK DAN KEMASAN MENARIK


(www.sriboga-flourmill.com)

Saat ini berbagai jenis roti bisa kita temui di mana - mana. Masing – masing memiliki rasa dan bentuk yang beraneka macam. Namun yang benar - benar membuat berbeda adalah nama merek, yang didukung tampilan menarik kemasannya. Pelaku usaha harus menyadari, kemasan juga memiliki kekuatan menjelaskan karakter sebuah produk.

Kemasan bisa membuat konsumen secara tak sadar tertarik dan membeli suatu produk. Kemasan merupakan faktor penting dalam menciptakan image produk, sebab dia bisa mengatakan banyak hal. Kemasan juga merupakan elemen penting pemasaran, disebabkan sifatnya yang komunikatif. Kemasan yang memiliki nilai jual, hendaknya unik dan menarik, yang belum pernah dipakai pesaing. Misalnya, pembungkus roti yang ramah lingkungan.

Menciptakan Merek
Merek dianggap sebagai alah satu strategi penjualan yang efektif. Selain sebagai identitas, merek juga akan membuat konsumen percaya dan setia pada produk. Ada ikatan emosi yang membuat konsumen terkesan dengan produk yang bersangkutan. Ikatan ini yang membuat konsumen tak mempertimbangkan merek lain, walaupun harganya lebih murah.

Namun, kesetiaan konsumen tentu tak hanya berasal dari merek, tetapi juga kualitas produk, pelayanan yang memuaskan, dan harga yang masuk akal. Semakin banyak konsumen yang puas dengan kualitas produk, maka semakin tinggi nilai jual sebuah merek.

Merek yang diciptakan hendaknya simpel, mudah diingat, mudah diucapkan (tak lebih dari tiga suku kata), memiliki makna dan cerita tertentu. Sebagai perbandingan, Anda juga perlu memperhatikan nama apa yang dimiliki produk saingan. Logo yang sesuai juga perlu diciptakan. Sebab logo bisa membuat merek terkesan lebih istimewa. Logo juga bisa menjadi media komunikasi yang mudah diingat, tanpa batasan bahasa. Logo inilah yang akan menjadi identitas sebuah produk.

Merek yang telah diciptakan, tentu harus dijaga dan diperhatikan penggunaannya. Selalu sediakan kartu nama, baik di toko maupun dompet, karena sewaktu - waktu akan dibutuhkan. Perhatikan juga hal kecil yang bisa berdampak besar, seperti kebersihan dan kenyamanan toko. Lakukan promosi gencar, dan selalu menjalin hubungan baik dengan konsumen.

Target Konsumen
Hal lain yang tak kalah penting adalah menentukan target konsumen. Pelaku usaha bakery kecil pun memiliki kesempaan memasarkan produknya ke tingkat menengah atas. Namun, kesan yang dibentuk haruslah sebuah produk dengan merek, penampilan dan kemasan yang mewah. Seringkali mereka bingung menentukan target sasaran, sebab ingin memuaskan klien kelas atas, sekaligus menengah.

Padahal, kedua pasar ini sulit digabungkan. Solusinya, ciptakan dua merek roti yang berbeda untuk kedua target pasar. Ketika ingin mengejar pasar kelas atas, gunakan merek yang berkesan mewah, dan pasanglah harga tinggi, tentunya dengan kualitas roti yang prima. Sebaliknya, jika ingin mengejar konsumen yang menginginkan harga murah, maka harga dan kualitas bisa diturunkan.

Jika Anda berusaha berada di antara keduanya, justru akan menyusahkan. Konsumen kelas atas, umumnya enggan membeli barang murah. Sementara konsumen menengah ke bawah, cenderung tidak melihat merek, asalkan harganya murah. Maka, proses menentukan pasar sangatlah penting. Dari sana akan lebih mudah melakukan promosi.

Promosi Tepat Sasaran
Setiap pelaku usaha bakery menginginkan produk rotinya menjadi pembicaraan dan dipuji banyak orang. Tetapi, bagaimana jika tak seorang pun mengenali produknya ?. Maka, yang harus dilakukan adalah promosi yang tepat sasaran. Caranya, cari orang yang berpengaruh dalam sebuah komunitas, dan ajak dia mencicipi roti yang Anda produksi. Jika dia suka, maka roti tersebut akan mudah dikenal luas. Selain itu, perlu juga menggelar acara khusus untuk memperkenalkan merek roti itu.

Pelaku usaha bakery hendaknya juga mengembangkan pergaulan ke lingkungan yang lebih luas, seperti pejabat pemerintah, politisi serta orang – orang yang bekerja di dunia media seperti surat kabar, televisi, dan radio. Sebab, salah satu cara agar sebuah produk dilirik konsumen adalah, bagaimana caranya roti Anda dikonsumsi oleh mereka, saat pesta atau acara sosial tertentu.

Sebab, apa yang dikonsumsi orang terkenal biasanya segera menjadi perhatian banyak orang. Inilah kesempatan memperkenalkan merek, sekaligus membentuk brand image. Ini bahkan lebih efektif dari sekadar memajang produk di etalase toko.

(Sriboga) ‘BERUANG BIRU’ LEBIH HEMAT DAN MUDAH DIOLAH


(www.sriboga-flourmill.com)

Beberapa waktu lalu, dalam acara sillaturrahmi dengan para penjual martabak di Semarang, Sriboga mendatangkan penjual martabak dari Bandung bernama Sofyan Muslikhun. Sejak tiga bulan terakhir Sofyan telah membuktikan bahwa cerita miring tentang terigu ‘Beruang Biru’ adalah salah. Dalam acara itu, dirinya berkesempatan memperagakan pembuatan martabak manis menggunakan terigu berjulukan ‘Si Beru’ ini, disaksikan langsung para penjual martabak yang hadir.

Hasilnya sungguh memuaskan. Adonan mengembang sebagaimana mestinya. Dari segi rasa dan kerenyahan, tidak berbeda dengan terigu merk lain. Menurut Sofyan, persoalan rasa dan tampilan sifatnya relatif, tergantung kreativitas pembuat. “Yang paling terasa adalah efisiensi, karena Beruang Biru lebih hemat. Dalam demo tadi, 1 kg terigu menghasilkan 10 loyang lebih. Penggunaan air lebih banyak, sehingga produksi lebih besar. Tekstur Beruang Biru lebih halus, sehingga mudah diolah dan hemat gas, karena menggunakan api kecil. Pemakaian gula dan garam pun bisa ditekan 25 – 30 %”. Dengan Beruang Biru, Sofyan mengaku mampu menghasilkan omzet 900 ribu – 1 juta per hari.

Berkenalan dengan Sriboga
Awal 2010 Sofyan menghadiri sillaturrahmi yang konsisten digagas Sriboga, dengan agenda memperkenalkan koperasi untuk meraih sukses jangka panjang. Dan pada Maret 2010, dirinya bersama beberapa penjual martabak membentuk Koperasi Martabak Mitra Sriboga (KOMMISI), dengan bimbingan penuh Sriboga Raturaya. Dirinya mengaku kini hidupnya lebih tenang, sebab tak perlu lagi bingung mencari tambahan modal, dan bisa meminjam di koperasi yang telah mereka bentuk.

Manfaat Luas
Sofyan kini bisa menambah cabang usahanya. Pelatihan produksi dari Sriboga mampu meningkatkan keuntungan sebesar 20 %. “Selama 20 tahun lebih, saya belum pernah bertemu produsen terigu yang mau membimbing UKM dari nol hingga berhasil, seperti Sriboga lewat program Koperasi Mitra Sriboga”, kata Sofyan. Sofyan kini mengerti cara mengelola keuangan, menyusun rencana pengembangan usaha, dan strategi pemasaran guna meningkatkan pendapatan. Ditambah bantuan pemerintah berupa penyertaan modal dan sertifikat kesehatan.

ASAL MAU, APAPUN PASTI BISA


(www.sriboga-flourmill.com)

Tak satu pun manusia di dunia yang bisa menebak nasib hidupnya. Siapa mengira jika seorang Jarot Priyono kini telah menjadi pengusaha muda yang sukses. Usaha roti yang ditekuninya selama ini telah berkembang pesat, dengan omset puluhan juta rupiah per bulan.

Perjalanan Usaha
Pria 33 tahun ini memulai bisnisnya pada sekitar tahun 2000an. Saat itu dia masih berstatus karyawan pada sebuah perusahaan. Pergaulannya yang luas membuat dirinya belajar banyak tentang wirausaha. Dan Jarot pun memilih donat sebagai rintisan. Alasannya, karena donat selalu diminati kapan pun juga. Hanya bermodalkan sebuah mixer dan wajan serta kemauan tinggi, dirinya mulai coba – coba membuat donat secara otodidak. Berkali – kali gagal namun Jarot tak patah arang. Dia terus mencoba hingga menemukan komposisi adonan yang pas. Hasilnya dia bagikan ke tetangga, dan dia mendapatkan respon bagus.

Berbekal rasa percaya diri, dia mulai menitipkan donat yang dia buat ke beberapa pasar di kota Semarang, seperti pasar Sampangan dan pasar Peterongan. Ketika itu, dia mesti cerdas mensiasati waktu dan tenaganya. Sebab, pagi sampai sore dia bekerja di kantor, dan malamnya dia membuat donat, dibantu Titi Wijayanti, sang istri.

Setelah sekitar satu tahun menjalani, dan donat titipannya banyak diminati, dirinya kemudian mulai membuka kios di pasar, dia pun memiliki seorang karyawan untuk menjual dagangannya secara keliling. Seiring waktu berjalan, donat yang dia produksi semakin dikenal luas berkat cerita dari mulut ke mulut. Sehingga, tempat usahanya banyak disambangi salesman roti yang ingin memasarkan donat Jarot.

Jarot sempat menghentikan bisnisnya ketika sang istri melahirkan, dan dilanjutkan kembali tahun 2003. Kali ini Jarot memberikan label usahanya dengan nama ‘Dewa Bakery’. ‘Dewa’ diambil dari nama putra semata wayangnya. Nama ini digunakan karena mudah diingat dan dikenal. Di bawah bendera Dewa Bakery, Jarot mulai melakukan pengembangan usaha. Dirinya kini tak lagi hanya fokus pada donat, namun merambah pada berbagai jenis roti, seperti roti tawar, roti vanila, coklat dan jenis lainnya. Dia pun terus memperkaya diri dengan mengikuti berbagai kursus memasak, demi menyempurnakan kualitas roti yang dia produksi. Titi sang istri pun mulai berperan penuh dalam proses produksi dan administrasi.

Pelanggannya semakin luas, mulai rumah tangga hingga hotel berbintang. Wilayah pemasarannya pun tak cukup hanya di seputaran kota Semarang, namun melebar hingga Kendal dan Demak. Jarot pun kemudian memutuskan keluar dari perusahaan tempatnya bekerja, agar lebih fokus mengurus bisnisnya. Kini, Jarot tak hanya bermain di wilayah produksi, namun juga menerima pesanan snack kemasan dus untuk acara – acara besar. Pelanggannya mulai dari instansi pemerintah hingga biro perjalanan.

Keuntungan semakin besar diraup, sehingga mampu meningkatkan sisi permodalan. Jarot menambah mesin pemanggang (oven) menjadi dua buah serta alat – alat produksi lainnya. Dirinya juga menambah jumlah karyawan menjadi delapan.

Suka Duka
Semua orang yang sukses berwirausaha pasti tak pernah lepas dari cerita suka dan duka. Bagaimana mengawali usaha dengan jatuh bangun dan air mata. Namun dengan kegigihan dan semangat juang yang tinggi, rintangan apapun bisa ditaklukkan.

Begitupun dengan Jarot. Pria lulusan Ekonomi Manajemen Universitas Tujuh Belas Agustus Semarang ini masih ingat bagaimana dulu dia sama sekali tak memiliki modal dan keterampilan membuat roti. Namun itu bukan penghalang baginya. Tekadnya kuat. Dia terus belajar dan belajar. Kegagalan tak menjadikannya lemah dan menyerah. Dia terus bangkit dan kembali berjuang.

Jarot juga bercerita bagaimana sedihnya sang istri ketika dagangan mereka dikembalikan karena tak laku terjual hingga 50%. Dan mereka pun mesti berpikir keras memutar otak, bagaimana caranya roti – roti itu tetap habis terjual. Atau ketika roti pesanan yang sudah jadi, tiba – tiba dibatalkan secara mendadak, padahal jumlahnya tak sedikit, sehingga Jarot dan istrinya mesti menderita kerugian besar.

Perjuangan Jarot dan istri mulai menunjukkan hasil setelah 7 tahun berjalan. Dulu, mereka harus tinggal menyatu dengan dapur tempat mereka memproduksi roti. Namun sekarang, mereka boleh bernafas lega karena menempati rumah baru yang tenang, bersama Dewa putra mereka. Selain itu, dari bisnis roti ini Jarot juga telah berhasil membiayai Titi sang istri, menyelesaikan pendidikannya di Akademi Perdagangan Semarang.

Rahasia Sukses
Kemauan adalah modal yang dibutuhkan jika seseorang ingin sukses. Hal itu telah dibuktikan oleh Jarot Priyono. Kemauan belajar, kemauan membuka diri terhadap informasi baru, kemauan berinovasi tanpa henti. Terus memutar otak menciptakan kreasi – kreasi baru, agar tak ditinggal lari pelanggan. Menjaga hubungan baik dengan para salesman juga diperlukan demi melanggengkan usaha. Selain itu, juga diperlukan kejelian membaca keinginan pasar dan pola persaingan.

Dan yang paling utama tentunya adalah menjaga kualitas roti. Kualitas baik tak akan tercapai jika komponen utamanya tak mendukung. Sejak awal merintis usaha ini, Jarot telah jatuh hati pada tepung terigu Tali Emas produksi Sriboga Raturaya. Menurutnya, kualitas Tali Emas lebih stabil. Serat roti yang dihasilkan lebih halus, dan dengan komposisi yang sama, terigu Tali Emas mampu memberikan volume hasil yang lebih banyak.

Jarot pernah bereksperimen menggunakan produk merk lain, namun hasilnya mengecewakan. Kini, setiap harinya Jarot menghabiskan kurang lebih 4 sak Tali Emas untuk memenuhi kebutuhan produksi. Jarot dan istrinya telah menemukan Kenyamanan berwirausaha bersama Sriboga dengan Tali Emasnya, dan berharap keuntungna lebih besar akan terus mereka raih.

XWAVE, TAHU TINGKAT RELAKSASI


Dimuat di harian Suara Merdeka, 11 April 2011

Padatnya rutinitas sehari – hari, tak hanya menguras tenaga, namun juga pikiran. Hal itu kemudian membuat stres. Anda pun berusaha menenangkan diri dengan melakukan relaksasi. Selama ini Anda mungkin hanya bisa mengira – ngira, apakah benar – benar telah mencapai tingkat relaksasi yang seharusnya, tanpa bisa melihat langsung grafiknya.

Kini Anda boleh berlega hati, sebab perusahaan PLX Devices di Amerika Serikat, bekerjasama dengan NeuroSky telah mengembangkan XWave, sebuah alat berbahan plastik kualitas tinggi yang dipasang di kepala dan dihubungkan ke ponsel. Alat ini memiliki kemampuan membaca tingkat relaksasi manusia, dan grafiknya akan ditampilkan pada layar ponsel.

XWave
Otak manusia adalah organ yang berkomunikasi melalui listrik dengan miliaran sel otak yang disebut Neuron. Dengan kata lain, Neuron merupakan sinyal listrik yang dapat dideteksi melalui permukaan kulit. XWave bekerja dengan cara mendeteksi ritme otak melalui sensor yang disebut NeuroSky eSense Dry Sensor yang diletakkan di dahi. Sensor akan membaca gelombang otak pengguna, kemudian mengkonversi gelombang tersebut menjadi sinyal digital, lalu menampilkannya pada layar ponsel dalam berbagai warna. Ketika otak sedang fokus ataupun santai, gambar tampilan akan berubah - ubah. Sebagai ground gelombang otak, digunakan klip yang dijepitkan pada telinga. Dan untuk sumber tenaga, XWave hanya membutuhkan satu buah baterei AAA.

Gelombang Otak
Gelombang otak adalah sinyal analog dengan kisaran frekuensi antara 0 – 50 Hz. Kisaran tersebut dibagi menjadi Delta, Theta, Low Alpha, Low Beta, Low Gamma dan Mid Gamma. Gelombang Delta berkisaran frekuensi 0,5 - 2,75 Hz, terjadi pada bayi dan orang dewasa pada saat tidur nyenyak. Gelombang ini mampu memacu pelepasan hormon pertumbuhan dan bermanfaat bagi penyembuhan saat sakit. Inilah alasan mengapa tidur (istirahat) begitu penting selama proses penyembuhan.

Gelombang Theta memiliki kisaran 3,5 - 6,75 Hz, terjadi pada anak - anak saat tahap awal tidur, dan orang dewasa ketika mengalami stres. Low Alpha berfrekuensi antara 7,5 -9,5 Hz dan High Alpha antara 10 - 11,75 Hz, terjadi ketika seseorang rileks tapi waspada. Artinya, dia beristirahat tetapi terjaga. Selama tidur, gelombang Alpha digantikan oleh Beta. Gelombang Low Beta (13 -16,75 Hz) dan High Beta (18 - 29,75 Hz), terjadi ketika orang dewasa dalam kondisi waspada atau sedang melakukan kegiatan. Sementara gelombang Low Gamma (31 - 39,75 Hz) dan Mid Gamma (41 - 49,75 Hz), merupakan gelombang yang berhubungan dengan aktivitas mental yang lebih tinggi, termasuk persepsi dan kesadaran.

Tingkat Relaksasi dan Konsentrasi
Tingkat relaksasi manusia berasal dari gelombang Alpha, dengan frekuensi antara 7 – 12 Hz. XWave akan menghitung dan menginterpretasikan Gelombang Alpha ini, dan menampilkan tingkat relaksasi dengan perubahan warna layar ponsel. Jadi, ketika Anda sedang menenangkan diri saat stres, perubahan tingkat relaksasi dapat diketahui pada layar ponsel.

Selain itu, XWave juga akan membaca tingkat konsentrasi manusia, yang berasal dari gelombang Beta, dengan frekuensi antara 13 – 30 Hz. XWave akan menghitung dan menginterpretasikan gelombang Beta ini, dan menampilkan tingkat konsentrasi dengan gambar bola. Sebagai contoh, jika pikiran sedang mengambang, maka tampilan layar ponsel akan menunjukkan bola yang mengambang.

Operasi Ponsel
Anda mungkin pernah berangan – angan bisa mengendalikan ponsel tanpa menggunakan jemari, tapi menggunakan pikiran. Berbahagialah, sebab jalan menuju keinginan itu semakin terbuka lebar. PLX Devices pun sedang mengembangkan teknologi ini, sehingga nantinya XWave dapat membaca pikiran pengguna, lalu menerjemahkan pikiran menjadi perintah operasi ponsel. Anda pun boleh mengucapkan selamat tinggal pada ponsel papan kunci dan layar sentuh. Sebab bermain games, mengirim SMS / MMS, chatting, meng-update status di situs jejaring sosial, serta operasi ponsel lainnya, bisa dilakukan hanya dengan kekuatan pikiran.

Di masa depan XWave bahkan juga akan bermanfaat bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik (cacat). Mereka bisa menggunakan gelombang otak sendiri untuk mengendalikan sebuah piranti. PLX Devices mengatakan, nantinya aplikasi XWave juga akan dikembangkan untuk berbagai piranti lain.

XWave pertama kali diluncurkan pada November 2010, namun masih terbatas untuk jenis iPhone. XWave juga kompatibel untuk iPod Touch dan iPad. Versi nirkabel pun tersedia untuk piranti WiFi dan Bluetooth. Fitur XWave tanpa bayar tersedia dengan cara mengunduh melalui iTunes.

Aman
Pendiri dan CEO PLX Devices, Paul Lowchareonkul menjelaskan, XWave sangat aman untuk semua usia. Sebab alat ini hanya membaca gelombang otak manusia, dan tidak mengirim sinyal ke otak. XWave mengadopsi teknologi yang telah digunakan di dunia kedokteran selama bertahun – tahun untuk merawat penderita epilepsi. Paul menambahkan, “Otak manusia adalah hal paling kuat dan kompleks di alam semesta, dan untuk pertama kalinya kami mampu memanfaatkan kekuatan luar biasa ini dengan teknologi sehari - hari".

Para ahli menyebutkan, pengembangan teknologi seperti ini sangat dimungkinkan di berbagai bidang, bukan sesuatu yang mustahil dan sifatnya tak terbatas. Teknologi berbasis kekuatan otak manusia bisa diaplikasikan untuk berbagai hal, seperti relaksasi dan pelatihan otak, hiburan, permainan, jejaring sosial, olahraga bahkan untuk kebutuhan tidur.