O-WATER, REAKTOR PENGHASIL AIR BEROZON


Dimuat di harian Suara Merdeka, 26 Desember 2011

Semakin hari perkembangan teknologi pengolahan ozon semakin canggih. Salah satunya, zat ini dimanfaatkan pada reaktor penghasil air berozon. Keberadaan jenis air ini semakin dibutuhkan pada sejumlah bidang seperti medis, industri dan pertanian, sebab memberikan banyak keuntungan.

O-Water
Salah satu contoh reaktor penghasil air berozon adalah O-Water. Reaktor ini diciptakan oleh tim dari Pusat Penelitian Kalibrasi, Instrumentasi, dan Metrologi (P2KIM), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Dr. Anto Tri Sugiarto, M.Eng yang mewakili rekan - rekannya menjelaskan, O-Water bekerja menggunakan teknologi plasma dan metode pelarutan langsung. Prinsip utamanya adalah menciptakan senyawa plasma yang bisa mengubah oksigen menjadi ozon. Sebagai hasilnya, O-Water mampu menambah kadar oksigen dalam air, sehingga lebih bersih.

Anto menambahkan, ozon adalah gas yang tak berbau dan tak berwarna, yang terbentuk dari uraian sinar matahari. Ozon merupakan radikal bebas penangkap polutan, yang bisa digunakan untuk melancarkan aliran darah dalam tubuh, sebab zat ini lebih cepat masuk ke dalam darah.

Namun di sisi lain, ozon merupakan gas beracun yang berbahaya, sebab mudah bereaksi dengan molekul lain di sekitarnya. Pada konsentrasi 1 ppm (part per million), ozon di udara bebas dapat mengakibatkan seseorang sulit bernafas, dan pada kandungan di atas 50 ppm, bisa menyebabkan kematian.

Bahan Baku Air
Lebih lanjut Anto menguraikan, bahan baku O-Water adalah air. Komponen utama reaktor ini merupakan sistem terpadu tanpa pipa penghubung, melainkan menggunakan pipa gas dan pipa air yang dipasang pada satu poros.

O-Water berbentuk kotak berdimensi 40 x 30 x 10 centimeter. Di dalamnya terdapat silinder yang berisi tabung kaca (pyrex) berdiameter 3 centimeter. Tabung ini digunakan untuk menciptakan proses plasma dalam air. Pada tabung kaca dipasangi dua kutub elektroda. Satu kutub diletakkan di dalam, kutub lainnya dililitkan ke sepanjang tabung.

Pada silinder, terdapat tiga lubang yang berfungsi memasukkan oksigen dan air, serta saluran untuk keluarnya air berozon. Setelah air dan oksigen dimasukkan, kemudian listrik bertegangan ribuan volt dinyalakan, sehingga kedua elektroda bereaksi dan menimbulkan lompatan muatan elektron di sepanjang tabung.

Loncatan elektron itu bentuknya menyerupai petir yang bercabang – cabang. Selanjutnya oksigen dialirkan ke reaktor sehingga terjadi proses ionisasi. Proses ini kemudian menghasilkan air berozon dengan konsentrasi tinggi, sekitar 10 ppm.

Membersihkan dan Mengawetkan
Ozon merupakan spesies aktif dari oksigen yang memiliki oksidasi potensial 2,07 V. Ini artinya, air berozon mampu membunuh virus, bakteri, dan jamur, melalui proses sterilisasi, dekolorisasi, deodorisasi dan dekomposisi. Air ini dapat menghilangkan pestisida, logam berat, dan kaporit pada sayuran, buah dan daging.

Bahan makanan yang dibersihkan menggunakan O-Water akan lebih segar dan tahan lama, namun tak merusak kadar gizinya. Reaktor ini juga tak membuat buah atau sayur menjadi busuk. Dengan kata lain, air yang dihasilkan O-Water juga bisa dimanfaatkan sebagai pengawet yang aman, namun tak bisa digunakan untuk mengawetkan makanan olahan.

Untuk membunuh bakteri, ozon yang diperlukan hanya 0,1 gram. Buah atau sayuran disemprot menggunakan O-Water selama 15 menit. Selanjutnya ozon akan bereaksi mengawetkan, sehingga sayuran bisa segar lebih lama.

Menurut Anto, efek air berozon tidaklah membahayakan. Ozon merupakan zat yang sangat aktif dan cepat terurai kembali menjadi oksigen dalam waktu satu jam. Artinya, gas ini tak meninggalkan sisa pada makanan. Sehingga, buah atau daging yang dibersihkan dengan air berozon, aman dikonsumsi.

Ini telah dibuktikan pada uji coba pengawetan tomat hasil panen di Balai Penelitian Sayuran Bandung, pada tahun 2006 lalu. Hasilnya, tomat tetap segar sampai 27 hari. Namun Anto menekankan, air berozon yang dihasilkan O-Water tidak untuk diminum.

Lebih luas lagi, teknologi plasma yang dimiliki O-Water juga bisa dimanfaatkan untuk mencuci peralatan medis, peralatan industri pangan, cuci darah, sebagai pemutih kertas dan penghasil air bersih dari limbah industri dan sungai yang tercemar.

Aplikasi Massal
Diakui Anto, desain O-Water memang masih sederhana. Ke depannya, Anto berharap bisa memperbaiki teknologinya dan diproduksi massal, sehingga bisa dimanfaatkan dari level rumah tangga hingga industri. Nantinya bisa dikembangkan pula reaktor ozon gas untuk mencuci makanan yang tak bisa menggunakan air.

Lalu ada juga reaktor ozon es. Di Jepang, reaktor jenis ini sudah digunakan nelayan setempat untuk membersihkan ikan hasil tangkapan. Balok es yang mengandung ozon diletakkan pada tumpukan ikan. Es yang mencair akan mencuci ikan tersebut, mengawetkannya lebih lama, sehingga tetap segar ketika dikonsumsi masyarakat.

1 komentar: