SELASIH, MINUMAN SAAT BERBUKA
Dimuat di harian Suara Merdeka 3 September 2010
BULAN Ramadan selalu identik dengan makanan dan minuman khas berbuka. Mulai dari menu yang tradisional sampai selera internasional. Dari pisang goreng dan arem ñ arem, hingga Samosa dan Nasi Briyani. Untuk minuman, tak ketinggalan kolak blewah dan es nata decoco dengan campuran biji Selasih.
Yah, Selasih cukup banyak digunakan orang untuk minuman pembuka puasa. Di dunia ilmiah, sebutan internasional untuk tanaman Selasih adalah Basil.Nama ini diambil dari nama ilmiahnya, Ocimum basilicum Linn
Selasih termasuk tanaman semak tahunan, dan merupakan herba tegak. Baunya sangat harum, tingginya sekitar 0,5 - 1,5 m. Batangnya berwarna cokelat, berbentuk segi empat.
Daunnya tunggal berhadapan, dan bertangkai yang panjangnya 0,5 - 2 cm. Daun berbentuk bulat telur, ujung dan pangkalnya agak meruncing, permukaannya agak halus dan berbintik.
Tulang daunnya menyirip, dengan tepi bergerigi, serta panjangnya 3,5 - 7,5 cm, lebar 1,5 - 2,5 cm, berwarna hijau tua. Bunga Selasih berwarna putih atau lembayung, kelopak sisi luarnya berambut, berbentuk bulat telur terbalik dengan tepi mengecil sepanjang tabung.
Biji Selasih dikenal keras, berwarna cokelat tua, dan bila dimasukkan dalam air akan mengembang. Tanaman ini menyukai tempat lembab dan teduh. Tumbuhan ini tumbuh liar di tepi jalan, atau ditanam di pekarangan dan kebun.
Khasiat Herbal Biji Selasih juga dimanfaatkan karena khasiatnya. Negarañnegara lain seperti India, Cina, Yunani, Filipina, Tanzania, dan Meksiko sudah memanfaatkan tanaman ini sejak ribuan tahun lalu. Pada zaman kerajaan di Prancis dan Italia, bunga selasih dipilih untuk menyatakan cinta.
Secara umum, seluruh bagian herba Selasih, yaitu daun, batang, tangkai, bunga, biji dan minyak atsiri, memiliki efek farmakologis yang mampu merangsang penyerapan (absorbsi), melancarkan sirkulasi darah, meredakan kejang (antispasmodik), peluruh keringat (diaforetik), peluruh kemih (diuretik), menghilangkan rasa sakit (analgetik), antibakterial, antiseptik, antifungi, peluruh kentut (korminatil), perangsang (stimulan), membersihkan racun dan menstimulasi sistem imun Biji Selasih sering digunakan sebagai campuran minuman, seperti es kolang - kaling dan puding. Biji ini digunakan karena segar dan menyejukkan, sangat cocok untuk berbuka puasa.
Pakar pengobatan herbal Prof. H. Hembing Wijayakusuma menjelaskan, biji Selasih juga mempunyai khasiat menenangkan (sedative), sehingga sangat bagus untuk mengurangi stres, gelisah, sering gagap dan susah tidur.
Juga berkhasiat untuk gangguan pencernaan, seperti sembelit dan panas dalam. Maka tak heran jika biji selasih digunakan dalam industri minuman penyegar yang kini banyak ditemui.
Daun Daun Selasih diolah menjadi teh untuk menyembuhkan segala jenis batuk, demam, malaria, gangguan pencernaan, penambah nafsu makan dan tak enak badan. Baik pula untuk gangguan pernapasan, mual, nyeri haid, pengobatan paska persalinan, pembersih dan penguat jantung.
Daun Selasih juga disuling menjadi minyak atsiri sebagai bahan parfum, kosmetika dan pestisida. Minyak atsiri yang paling diperhitungkan di perdagangan dunia adalah hasil produksi dari Indonesia (khususnya Jawa), Prancis, Mesir, dan Bulgaria.
Salah satu jenis Selasih yaitu kemangi. Bagian daun yang masih muda sering dijadikan lalap mentah. Rasanya hangat, segar, dan wangi, berkhasiat menyegarkan badan, meningkatkan stamina, serta mengatasi bau mulut, bau badan, dan meningkatkan produksi ASI (lektagoga).
Penelitian yang dilakukan di Karmanos Cancer Institute, Michigan Amerika Serikat, menemukan bahwa kandungan antioksidan dalam Selasih mampu mencegah pertumbuhan kanker payudara.
Pada penelitian lain, disimpulkan pula bahwa kandungan zat yang sama dalam Selasih (antioksidan) juga bisa mencegah munculnya kanker paru ñ paru.
Perkembangan zaman ternyata membawa cerita menyeramkan di bidang kesehatan. Perubahan kondisi lingkungan, gaya hidup dan pola makan manusia modern, tak disadari telah memicu pertumbuhan sel ñ sel kanker dalam tubuh.
Menurut pengajar di Departemen Radioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI), Dr dr Soehartati Gondhowiardjo, di Indonesia perkembangan kanker meningkat sangat tinggi.
ìSebagai penyebab kematian, dalam waktu 10 tahun ini peringkat kanker naik menjadi 6 dari sebelumnya peringkat 12î, katanya..
Statistik tahun 2010 melaporkan, setidaknya ada 190.000 penderita baru kanker tiap tahun di seluruh dunia, dan seperlimanya akan meninggal. Penelitian epidemologik tentang kanker memperkirakan, di negara berkembang akan terjadi peningkatan 99 persen penderita pada tahun 2010, dibanding tahun 1985
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar