SAHABAT TERBAIK

Kita memahami bahwa sahabat adalah seseorang yang menjadi teman terbaik bagi diri kita, seorang teman yang selalu ada setiap kali kita membutuhkan bantuan. Sahabat adalah orang pertama yang akan kita beri kabar, baik itu sebuah kabar bahagia ataupun kabar menyedihkan, seseorang yang tempat kita mencurahkan segala isi hati, teman berdiskusi dan kita harapkan masukan, nasehat bahkan kritikan darinya.

Sahabat adalah seorang teman yang bisa kita ajak tertawa sekaligus menangis bersama – sama, seseorang yang walaupun saling berbeda karakter namun bisa saling memahami dan menerima perbedaan itu. Bahkan ada sebagian orang yang menganggap seekor kucing, anjing atau ikan peliharaan menjadi sahabat terbaiknya.

Namun pernahkah kita berpikir lebih dalam, bahwa sesungguhnya sahabat terbaik bagi manusia adalah dirinya sendiri, karena di dalam diri seorang manusia selalu ada dua sisi yang saling bertentangan, yaitu sisi baik dan sisi buruk. Selalu ada konflik di dalam diri manusia antara kebaikan dan keburukan. Terlepas apakah kebaikan yang menjadi pemenang atau keburukan yang menjadi pemenang, bila kita mencoba melihat dari sisi yang lain dan membayangkan bahwa kebaikan dan keburukan itu sebagai dua sosok manusia yang berbeda, kita akan melihat bahwa kebaikan dan keburukan itu hidup bersama dalam satu raga dan jiwa.

Di balik konflik yang selalu terjadi, namun mereka tetap saling menghargai dan menerima perbedaan masing – masing karakter. Walaupun terjadi konflik namun masing – masing dari mereka tidak mampu pergi meninggalkan yang lain karena mereka berdua terikat dalam sebuah komitmen persahabatan yang berbentuk raga dan jiwa manusia. Walaupun berbeda namun mereka tetap ingin bersatu dalam satu tubuh yang sama dan tak pernah memiliki keinginan untuk berpisah. Itulah sahabat terbaik yang sesungguhnya bagi manusia.

“Teman terbaik bagi manusia adalah amalan ibadah
yang ada di dalam dirinya sendiri”
Sayyidina Ali bin Abi Thalib, r.a

Tidak ada komentar:

Posting Komentar